Klinik Gigi SATU Dental

Fluorosis: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fluorosis: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Fluorosis adalah kondisi pada gigi yang disebabkan oleh kelebihan fluoride selama periode pembentukan gigi. Meskipun fluoride penting untuk mencegah kerusakan gigi, asupan berlebihan dapat menyebabkan masalah seperti fluorosis. 

Kondisi ini biasanya terjadi pada masa anak-anak, saat gigi sedang berkembang di bawah gusi. Fluorosis umumnya ditandai dengan perubahan warna pada gigi, mulai dari bercak putih kecil hingga noda cokelat yang lebih jelas pada kasus yang lebih parah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas ciri-ciri fluorosis, penyebabnya, serta cara menghilangkannya. Sebagai orang tua, sangat penting untuk memahami bagaimana mencegah fluorosis, terutama pada anak-anak yang rentan terhadap masalah ini.

Table of Contents

Apa itu Fluorosis?

Apa itu Fluorosis

Fluorosis adalah kelainan yang mempengaruhi enamel gigi akibat paparan fluoride berlebihan. Fluoride merupakan mineral yang berperan dalam memperkuat enamel gigi, serta mencegah terjadinya kerusakan gigi. Akan tetapi, jika asupan fluoride terlalu tinggi selama tahap pembentukan gigi, ini dapat mengganggu proses mineralisasi dan menyebabkan fluorosis. 

Kondisi ini umumnya terjadi pada anak-anak berusia di bawah 8 tahun, ketika gigi permanen masih berkembang di bawah gusi. Fluorosis sering kali ringan dan hanya menghasilkan bercak-bercak putih kecil pada gigi yang mungkin tidak terlihat jelas. Namun, pada kasus yang lebih parah, fluorosis dapat menyebabkan perubahan warna gigi yang lebih mencolok, seperti bintik-bintik cokelat atau lubang pada enamel gigi.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Dental Research, fluorosis cenderung meningkat di daerah yang menggunakan air dengan kadar fluoride tinggi secara alami atau di daerah di mana masyarakat menggunakan suplemen fluoride tanpa pengawasan yang memadai.

Baca Juga: Ciri Warna Gigi yang Sehat dan Cara Menjaganya

Ciri atau Gejala Fluorosis

Ciri-ciri fluorosis bisa berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahannya. Ada tiga tingkat keparahan fluorosis yang umum, yaitu ringan, sedang, dan berat, dengan masing-masing memiliki gejala yang berbeda. Berikut adalah beberapa gejala yang biasanya ditemukan:

  1. Fluorosis ringan: Gigi menunjukkan bercak-bercak putih yang kecil dan tidak merata. Kondisi ini sering tidak terlalu terlihat kecuali diperhatikan dengan cermat.
  2. Fluorosis sedang: Warna putih pada gigi lebih jelas dan bercak-bercak lebih besar. Biasanya kondisi ini mulai terlihat pada lebih dari 50% permukaan gigi.
  3. Fluorosis berat: Pada tahap ini, gigi bisa menunjukkan perubahan warna yang lebih parah, dengan bintik-bintik kuning, cokelat, atau bahkan abu-abu. Struktur enamel gigi juga dapat terganggu, membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan.
  4. Lubang pada enamel: Pada kasus fluorosis berat, lapisan enamel bisa mulai terkikis, menyebabkan gigi rentan terhadap kerusakan dan berlubang.
  5. Pitting: Cekungan atau lesi pada permukaan enamel yang terlihat mencolok.
  6. Permukaan gigi tidak rata: Ketidakberaturan pada permukaan enamel gigi.

Baca Juga: 5 Penyebab Gigi Berlubang, Cara Mencegah dan Memperbaiki Gigi Berlubang

Penyebab Fluorosis

Penyebab utama fluorosis adalah paparan fluoride yang berlebihan selama masa pembentukan gigi. Fluoride biasanya ditemukan dalam pasta gigi, air minum yang difluoridasi, dan suplemen fluoride. Fluorosis dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:

  1. Konsumsi air minum yang difluoridasi secara berlebihan: Beberapa daerah memiliki kadar fluoride alami yang tinggi dalam air minumnya, sehingga anak-anak yang minum air dari sumber tersebut lebih berisiko mengalami fluorosis.
  2. Penggunaan pasta gigi berfluoride secara berlebihan: Jika anak-anak menggunakan terlalu banyak pasta gigi berfluoride atau menelan pasta gigi selama menyikat gigi, mereka bisa mendapatkan dosis fluoride yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan.
  3. Penggunaan suplemen fluoride yang tidak terkontrol: Orang tua yang memberikan suplemen fluoride tanpa anjuran dari dokter gigi berisiko memberikan terlalu banyak fluoride kepada anak-anak mereka.
  4. Makanan atau minuman dengan kandungan fluoride: Beberapa jenis teh, makanan laut, dan minuman kemasan dapat mengandung kadar fluoride yang cukup tinggi, yang jika dikonsumsi secara berlebihan oleh anak-anak, dapat menyebabkan fluorosis.

Fluorosis tidak disebabkan oleh kekurangan fluoride, melainkan oleh kelebihan paparan fluoride, sehingga penting untuk menjaga asupan fluoride yang seimbang.

Cara Menghilangkan Fluorosis

Setelah fluorosis berkembang, terutama pada kasus sedang hingga berat, kondisinya mungkin tidak dapat dihilangkan sepenuhnya tanpa perawatan gigi yang tepat. Namun, ada beberapa cara untuk meminimalkan dampaknya dan memperbaiki penampilan gigi:

  1. Pembersihan profesional oleh dokter gigi: Untuk fluorosis ringan, dokter gigi mungkin dapat menghilangkan bercak putih kecil dengan pembersihan dan pemolesan profesional.
  2. Pemutihan gigi: Pemutihan gigi profesional dapat membantu menyamarkan noda dan perubahan warna akibat fluorosis. Namun, metode ini lebih efektif pada kasus fluorosis ringan hingga sedang.
  3. Mikroabrasi: Pada fluorosis yang lebih parah, prosedur mikroabrasi dapat dilakukan. Ini melibatkan pengikisan lapisan tipis enamel yang rusak untuk memperbaiki penampilan gigi.
  4. Veneer gigi: Pada kasus yang lebih parah, dokter gigi mungkin menyarankan pemasangan veneer gigi. Veneer adalah lapisan tipis yang ditempelkan di permukaan depan gigi untuk menutupi noda dan memberikan tampilan gigi yang lebih estetik.
  5. Restorasi gigi: Untuk fluorosis yang menyebabkan kerusakan enamel yang lebih serius, prosedur restorasi seperti tambalan atau mahkota gigi mungkin diperlukan untuk melindungi struktur gigi.

Baca Juga: Anak Takut ke Dokter Gigi? Ini Tips dan Cara Mengatasinya

Pencegahan fluorosis adalah langkah terbaik. Orang tua disarankan untuk memperhatikan asupan fluoride anak-anak mereka, termasuk memastikan anak-anak tidak menelan pasta gigi dan hanya menggunakan jumlah yang sesuai untuk usia mereka. Selain itu, konsultasi dengan dokter gigi mengenai penggunaan suplemen fluoride adalah penting untuk mencegah kelebihan paparan fluoride.

Fluorosis adalah kondisi gigi yang disebabkan oleh paparan fluoride berlebihan selama pembentukan gigi. Gejala fluorosis dapat bervariasi mulai dari bercak putih kecil hingga noda cokelat dan kerusakan enamel yang lebih serius. 

Untuk mencegah fluorosis, penting bagi orang tua untuk mengawasi penggunaan fluoride pada anak-anak dan berkonsultasi dengan dokter gigi mengenai cara terbaik untuk menjaga kesehatan gigi mereka.

Jika Anda mencurigai adanya tanda-tanda fluorosis pada anak Anda, jangan ragu untuk mengunjungi dokter gigi. Di Klinik Gigi SATU Dental, kami menyediakan layanan perawatan gigi anak yang komprehensif, termasuk konsultasi untuk pencegahan fluorosis. Segera book sesi konsultasi sekarang untuk memastikan gigi anak Anda tetap sehat dan bebas dari masalah fluorosis.

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • Journal of Dental Research. 2012. Perspectives in the Effective Use of Fluoride in Asia. DOI: 10.1177/0022034511429347.
  • DenBesten P, Li W. 2023. Chronic fluoride toxicity: dental fluorosis. Monogr Oral Sci. 2011;22:81-96. doi: 10.1159/000327028.

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental