Pada dasarnya warna gigi terbentuk secara alami dan sebagian besar orang lahir dengan gigi berwarna gading. Tidak sedikit juga orang yang terlahir dengan warna gigi kuning, meski tidak bisa dipungkiri terdapat berbagai alasan dibalik gigi kuning itu sendiri. Faktor usia berkontribusi, bisa juga karena kebiasaan buruk yang menyebabkan warna gigi berubah sebelum waktunya.
Faktanya, gigi kuning dapat merusak penampilan dan mengurangi rasa percaya diri, maka penting untuk mengenali penyebabnya dan mencari solusi agar senyuman terlihat indah lagi. Untuk mengetahui lebih lengkap penyebab dan bagaimana cara mengatasinya, simak ulasan dari Klinik Gigi SATU Dental berikut ini.
Penyebab Gigi Kuning
Terdapat berbagai alasan di balik gigi kuning, seiring penuaan, lapisan pelindung putih pada gigi, yang disebut enamel, makin tipis, sehingga lapisan kuning di bawahnya, yang disebut dentin, menjadi lebih terlihat.
Enamel juga bisa menipis akibat pola makan dan minum tertentu, kebiasaan merokok, serta kurangnya perawatan gigi yang tepat. Berikut ini penyebab gigi kuning secara lengkap yang perlu kamu tahu:
- Kopi dan teh hitam karena mengandung kromogen yang tinggi. Kromogen adalah senyawa yang menghasilkan zat berwarna yang bisa meninggalkan noda pada gigi.
- Merokok atau mengunyah tembakau bisa menodai gigi dan membuat warna gigi menjadi kekuningan.
- Kebersihan gigi yang buruk.
- Antibiotik tetrasiklin dan doksisiklin diketahui dapat menghitamkan gigi jika diberikan pada anak yang berusia sebelum 8 tahun.
- Mengkonsumsi buah berwarna pekat seperti blueberry, blackberry, atau cranberry karena partikel organik di dalamnya bisa masuk ke dalam enamel gigi yang membuatnya jadi menguning.
- Genetik, seseorang dengan riwayat memiliki gigi kuning lebih rentan juga untuk memiliki gigi kuning dibanding yang lain.
- Trauma, misalnya kerusakan akibat jatuh dapat mengganggu pembentukan enamel anak kecil yang giginya masih tumbuh. Nantinya, trauma ini yang menyebabkan perubahan warna pada gigi dewasa.
- Perawatan untuk kondisi tertentu misalnya radiasi kepala dan leher serta kemoterapi juga dapat menyebabkan perubahan warna gigi.
Cara Mengatasi Gigi Kuning
Gigi kuning pastinya bisa mempengaruhi penampilan dan membuat seseorang tidak nyaman untuk tersenyum. Itu sebabnya, berikut ini berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gigi kuning.
1. Menyikat Gigi
Meski dianjurkan untuk menyikat gigi minimal dua kali sehari, alangkah lebih baiknya jika kamu melakukan proses ini setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan gigi kuning. Setidaknya sikat gigi selama dua menit dan pastikan kamu bisa menjangkau ke semua celah gigi.Â
Menyikat gigi dengan benar dan tepat yaitu dengan secara melingkar dengan menyeluruh sampai di bagian dalam, luar, hingga permukaan gigi. Menggunakan sikat gigi elektrik juga efektif menghilangkan noda di permukaan gigi.
2. Soda kue dan Hidrogen Peroksida
Dilansir Healthline, penggunaan pasta gigi dari soda kue dan hidrogen peroksida dapat menghilangkan bakteri di gigi dan penumpukan plak. Campurkan 1 sendok makan soda kue dengan 2 sendok makan hidrogen peroksida untuk membuat pasta. Jangan lupa bilas mulut secara menyeluruh hingga bersih dengan air setelah menggunakan metode ini. Kamu juga bisa menggunakan perbandingan bahan yang sama untuk membuat obat kumur.Â
Cara ini secara efektif bisa membuat gigi menjadi lebih putih dalam waktu 6 minggu. Aman digunakan setiap hari, kamu bisa mendapatkan bahan-bahan tersebut di mana saja dan mencoba sendiri di rumah.
3. Menggunakan Minyak Kelapa
Selain bagus untuk pertumbuhan rambut, nyatanya minyak kelapa juga berfungsi untuk menghilangkan bakteri dan plak di mulut, dan membantu memutihkan gigi. Pakai minyak organik berkualitas tinggi, yang dapat dibeli secara online, yang tidak mengandung bahan berbahaya.
Kumur selama 10 sampai 30 menit minyak kelapa cair sebanyak 1 sampai 2 sendok teh. Jangan biarkan minyak menyentuh bagian belakang tenggorokan. Penting diingat untuk tidak menelan minyak karena mengandung racun dan bakteri dari mulut. Buang bekas kumuran lalu bilas mulut dengan air dan minum segelas air kemudian sikat gigi.
4. Makan Buah dan Sayur dengan Kandungan Air yang Tinggi
Untuk membantu menjaga kesehatan gigi, konsumsi buah dan sayur dengan kandungan air yang tinggi. Kandungan airnya diduga mampu membersihkan gigi dan gusi dari plak dan bakteri penyebab gigi kuning.
Faktanya, mengunyah buah dan sayuran yang renyah di akhir proses makan dapat meningkatkan produksi air liur. Ini dapat membantu menghilangkan partikel makanan yang tersangkut di gigi dan menghilangkan asam berbahaya.
Perlu diketahui juga bahwa kekurangan vitamin C dapat meningkatkan keparahan periodontitis atau infeksi gusi yang merusak gigi. Sementara kadar vitamin C yang tinggi dapat mengurangi jumlah plak yang menyebabkan gigi menjadi kuning. Kamu bisa mengkonsumsi buah dengan kandungan vitamin C tinggi seperti pepaya atau nanas.
5. Menggunakan Kulit Lemon atau Jeruk
Mengoleskan kulit lemon, jeruk, atau pisang pada gigi akan membuatnya lebih putih. Senyawa d-limonene atau asam sitrat, yang ditemukan di kulit buah jeruk, akan membantu memutihkan gigi.
Cara mengatasi gigi kuning dengan kulit lemon atau jeruk adalah dengan menggosok lembut kulit buah pada gigi selama sekitar 2 menit. Pastikan kamu membilas mulut dengan bersih dan menyikat gigi setelah metode mengoleskan kulit buah ini selesai.
Seseorang yang menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung d-limonene dan dikombinasikan dengan formula pemutih dua kali sehari selama 4 minggu secara signifikan dapat mengurangi noda rokok, meskipun tetap tidak bisa menghilangkan noda rokok yang sudah lama ada.
Kamu perlu waspada saat memilih metode ini karena asam dapat mengikis dan menggerogoti enamel gigi. Jika kamu memiliki gigi yang lebih sensitif, sebaiknya hentikan penggunaan metode ini.
Itulah tadi penjelasan tentang cara mengatasi gigi kuning dari Kinlik Gigi SATU Dental dengan mudah beserta penyebab mengapa gigi bisa menguning. Penting untuk memperhatikan kesehatan gigi sejak dini guna memiliki gigi yang sehat dan bersih. Jangan lupa untuk secara rutin melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi setidaknya dua kali dalam setahun, ya.