Klinik Gigi SATU Dental

Ilustrasi scaling gigi saat puasa

Scaling Gigi saat Puasa, Apakah Boleh? Ini Prosedur dan Manfaatnya

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Menjaga kesehatan gigi dan mulut selama puasa sangat penting untuk mencegah bau mulut dan masalah gigi lainnya. Salah satu prosedur perawatan yang sering dilakukan untuk menjaga kebersihan gigi adalah scaling, yaitu pembersihan plak dan karang gigi yang menempel pada permukaan gigi. Namun, banyak orang ragu untuk melakukan scaling saat berpuasa karena khawatir bisa membatalkan ibadah puasa.

Lantas, apakah scaling gigi diperbolehkan saat puasa? Bagaimana hukum dan dampaknya terhadap kelangsungan ibadah puasa? Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai hukum, manfaat, serta hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan scaling gigi saat puasa.

Table of Contents

Apa Itu Scaling Gigi?

Ilustrasi scaling gigi

Scaling gigi adalah prosedur pembersihan mendalam pada gigi dan gusi yang bertujuan untuk menghilangkan plak serta karang gigi yang tidak dapat dihilangkan hanya dengan menyikat gigi biasa. Plak merupakan lapisan lunak yang terdiri dari bakteri, sisa makanan, dan zat lain yang dapat mengeras menjadi karang gigi apabila tidak dibersihkan secara teratur.

Karang gigi yang menumpuk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut, seperti peradangan gusi (gingivitis) hingga penyakit periodontal yang lebih serius. Oleh karena itu, scaling gigi menjadi prosedur penting dalam menjaga kesehatan rongga mulut dan mencegah komplikasi yang dapat mempengaruhi fungsi dan estetika gigi.

Prosedur Scaling Gigi

Prosedur scaling gigi dilakukan oleh dokter gigi dengan alat khusus untuk membersihkan karang gigi yang menempel pada permukaan gigi dan di bawah garis gusi. Berikut adalah tahapan dalam prosedur scaling gigi:

1. Pemeriksaan Kondisi Gigi dan Gusi

Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan awal untuk menilai tingkat keparahan plak dan karang gigi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan metode scaling yang paling tepat bagi pasien.

2. Penggunaan Ultrasonic Scaler 

Scaling gigi umumnya dilakukan menggunakan alat ultrasonic scaler yang menghasilkan getaran untuk memecah dan mengangkat karang gigi dari permukaan gigi. Alat ini juga menyemprotkan air untuk membantu membersihkan sisa plak dan bakteri.

3. Pembersihan Manual (Jika Diperlukan) 

Setelah penggunaan ultrasonic scaler, dokter mungkin menggunakan alat manual (scaler manual atau kuret) untuk menghilangkan sisa plak dan karang gigi yang masih menempel di area yang sulit dijangkau.

4. Polishing Gigi 

Setelah scaling selesai, dokter gigi biasanya melakukan polishing atau pemolesan gigi menggunakan pasta abrasif khusus untuk menghaluskan permukaan gigi dan mengurangi risiko penumpukan plak kembali.

5. Pemberian Edukasi Pasca-Scaling 

Dokter akan memberikan instruksi mengenai cara menjaga kebersihan gigi setelah scaling, termasuk cara menyikat gigi yang benar, penggunaan benang gigi, serta anjuran pola makan yang sehat untuk kesehatan gigi dan gusi.

Baca Juga: Persiapan Sebelum Scaling Gigi, Apa yang Harus Diperhatikan?

Manfaat Scaling saat Puasa

Selama bulan Ramadan, kebersihan gigi dan mulut menjadi lebih penting karena produksi air liur berkurang akibat puasa, yang dapat meningkatkan risiko bau mulut dan penyakit gigi lainnya. Berikut adalah beberapa manfaat scaling gigi saat Ramadan:

1. Membuat Mulut Tidak Bau

Ilustrasi bau mulut

Scaling gigi saat puasa membantu mengurangi akumulasi bakteri dan plak yang menjadi penyebab bau mulut. Dengan membersihkan karang gigi, mulut akan terasa lebih segar dan kesehatan gusi pun lebih terjaga.

2. Mengurangi Risiko Karies Gigi

Karies gigi

Karies gigi disebabkan oleh bakteri yang berkembang pada plak yang menumpuk di gigi. Scaling gigi saat puasa membantu menghilangkan plak yang dapat menjadi sumber utama perkembangan karies, sehingga risiko kerusakan gigi berkurang secara signifikan.

3. Gigi Lebih Bersih

Ilustrasi gigi sehat

Dengan melakukan scaling gigi saat puasa, permukaan gigi akan menjadi lebih bersih, bebas dari noda akibat makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum berpuasa. Hal ini juga dapat meningkatkan estetika gigi dan memberikan kenyamanan saat berbicara atau berinteraksi dengan orang lain selama bulan Ramadan.

Baca Juga: 5 Kesalahan Setelah Scaling Gigi dan Cara Menghindarinya

Bolehkah Scaling Gigi saat Puasa?

Scaling gigi saat puasa diperbolehkan karena tidak termasuk dalam aktivitas yang membatalkan puasa, selama tidak ada sesuatu yang tertelan ke dalam tubuh. Prosedur ini hanya melibatkan pembersihan karang gigi dan plak dengan alat khusus tanpa memasukkan zat yang bersifat nutrisi.

Dalam pandangan Islam, para ulama sepakat bahwa menjaga kebersihan mulut sangat dianjurkan, bahkan saat berpuasa. Hal ini merujuk pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan penggunaan siwak untuk membersihkan gigi saat berpuasa (HR. Bukhari & Muslim).

Namun, pasien perlu berhati-hati agar tidak menelan air atau debris selama prosedur. Ulama dari Mazhab Syafi’i dan Hanbali menjelaskan bahwa jika air atau zat dari prosedur tidak sengaja tertelan tanpa kesengajaan, maka puasanya tetap sah.

Untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, scaling sebaiknya dilakukan dengan teknik yang minim penggunaan air atau bisa ditunda hingga setelah berbuka puasa. Dengan demikian, kesehatan gigi tetap terjaga tanpa mengganggu kelangsungan ibadah puasa.

Baca Juga: Apakah Boleh Sikat Gigi Saat Puasa? Ini Jawaban Lengkapnya

Tips Jaga Mulut Tetap Segar saat Puasa

Menjaga kesehatan gigi dan mulut saat puasa penting untuk mencegah bau mulut serta masalah gigi lainnya. Saat berpuasa, produksi air liur berkurang, sehingga bakteri lebih mudah berkembang dan menyebabkan napas tidak segar serta risiko gigi berlubang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan mulut agar tetap nyaman selama menjalankan ibadah puasa.

1. Sikat Gigi Secara Teratur

Menyikat gigi setelah sahur dan sebelum tidur membantu menghilangkan sisa makanan serta plak yang bisa menyebabkan bau mulut dan gigi berlubang. Gunakan pasta gigi berfluoride dan sikat dengan teknik yang benar agar semua area, termasuk lidah, bersih secara optimal. Jika memungkinkan, menyikat gigi setelah berbuka juga bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi sepanjang hari. Menyikat gigi saat puasa diperbolehkan selama tidak ada zat yang tertelan.

2. Gunakan Benang Gigi

Benang gigi efektif membersihkan sisa makanan yang terselip di sela gigi, terutama yang tidak terjangkau oleh sikat gigi. Jika dibiarkan, sisa makanan ini bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri penyebab bau mulut dan plak. Penggunaan benang gigi saat puasa juga aman dilakukan, asalkan tidak ada sisa makanan yang tertelan.

3. Berkumur dengan Air Garam

Air garam memiliki sifat antiseptik yang membantu membunuh bakteri penyebab bau mulut serta menjaga keseimbangan pH di dalam mulut. Berkumur setelah sahur dan sebelum tidur bisa menjadi solusi tambahan untuk menjaga kesegaran napas. Pastikan untuk tidak menelan larutan agar puasa tetap sah. Alternatif lain yang bisa digunakan adalah obat kumur tanpa alkohol untuk hasil yang lebih optimal.

Baca Juga: 8 Manfaat Kumur Air Garam untuk Kesehatan Gigi, Gusi dan Mulut

4. Hindari Makanan Penyebab Bau Mulut

Bawang putih, bawang merah, dan makanan tinggi gula sebaiknya dihindari saat sahur karena dapat menyebabkan bau mulut lebih kuat selama puasa. Senyawa sulfur dalam bawang bisa terserap ke dalam darah dan keluar melalui napas, sedangkan makanan manis mempercepat pertumbuhan bakteri di mulut. Sebagai gantinya, konsumsi buah dan sayuran yang kaya serat untuk membantu membersihkan gigi secara alami.

Membersihkan gigi saat puasa tidak membatalkan ibadah, asalkan tidak ada zat yang tertelan. Menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan berkumur tetap diperbolehkan, tetapi sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Untuk mencegah bau mulut, gunakan sedikit pasta gigi dan hindari berkumur terlalu lama. Jika khawatir, membersihkan gigi bisa dilakukan sebelum imsak atau setelah berbuka, sementara di siang hari, siwak dapat menjadi alternatif alami.

Menjaga kebersihan gigi dan mulut selama puasa sangat penting untuk kesehatan dan kenyamanan ibadah. Scaling gigi tetap diperbolehkan selama tidak ada zat yang tertelan. Jika masih ragu, prosedur ini bisa dilakukan setelah berbuka untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Untuk mendapatkan perawatan scaling yang aman dan profesional, konsultasikan ke Klinik Gigi SATU Dental. Dengan lebih dari 350+ dokter gigi umum dan spesialis di berbagai bidang seperti Ortodonti, Prostodonsia, Konservasi Gigi, Bedah Mulut, Penyakit Mulut, Kedokteran Gigi Anak, dan Periodonsia, SATU Dental siap memberikan perawatan terbaik dengan teknologi modern dan fasilitas lengkap.

Nikmati promo spesial scaling gigi di SATU Dental dengan harga hemat dan layanan berkualitas. Tersedia juga berbagai metode pembayaran fleksibel, termasuk Paylater, cicilan bank 0%, dan asuransi rekanan seperti AdMedika, BNI Life, BRI Life, dan lainnya. Segera jadwalkan kunjunganmu dan jaga kesehatan gigimu dengan perawatan terbaik!

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • American Dental Association. (2020). Oral Health Topics: Dental Cleaning and Prevention. Chicago: ADA.
  • Al-Munajjid, S. (2011). Fiqh As-Siyam: Islamic Rulings on Fasting. Riyadh: Islam Q&A Publications.
  • Darwazah, A. (2018). Dental Plaque and Its Removal Techniques. Journal of Oral Hygiene, 25(3), 45-59.
  • Sari, D. P., & Wibowo, Y. (2021). Pengaruh Scaling terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia, 12(2), 88-95.

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental