Dalam bulan suci Ramadan, umat Muslim menjalankan ibadah puasa sebagai bagian dari ketaatan agama. Selama periode ini, pertanyaan tentang boleh atau tidaknya melakukan aktivitas tertentu sering muncul, termasuk apakah boleh menyikat gigi saat puasa. Nah, daripada bingung, yuk kita jelajahi hal ini lebih lanjut di dalam artikel ini!
Bolehkah Sikat Gigi Saat Puasa?
Sikat gigi saat puasa menjadi sebuah hal yang membingungkan. Banyak yang merasa ragu apakah boleh atau tidaknya menyikat gigi ketika sedang menjalankan ibadah puasa. Hal ini menandakan bahwa masih banyak yang belum mengetahui hukum mengenai kebolehan menyikat gigi.
Â
Sebenarnya, menjaga kebersihan adalah bagian dari ajaran Islam. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap menjaga kebersihan tubuh meskipun sedang berpuasa. Salah satu cara yang paling efektif untuk menjaga kebersihan mulut dan napas adalah dengan menyikat gigi. Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk selalu berkumur-kumur ketika melakukan wudu.Â
Â
Lebih lanjut, terdapat beberapa perbedaan pandangan di antara para ulama mengenai apakah boleh atau tidaknya menyikat gigi saat berpuasa.Â
Sebagaimana dikutip dari muhammadiyah.or.id, menyikat gigi saat berpuasa tidak dianggap membatalkan puasa, serupa dengan berkumur secara wajar yang tidak mengakibatkan pembatalan puasa.
Â
Namun, jika merujuk pada website nu.or.id, disebutkan bahwa melakukan sikat gigi saat puasa termasuk dalam kategori makruh. Penting untuk dicatat bahwa makruh berarti kita akan mendapat pahala jika menghindarinya, dan tidak berdosa jika melakukannya.
Â
Baca Juga: 3 Cara Memutihkan Gigi, Dijamin Makin Percaya Diri
Menyikat Gigi yang Membatalkan Puasa
Melansir dari situs nu.or.id, Imam Nawawi dalam karyanya Majmu, syarah al-Muhadzdzab menjabarkan bahwa apabila seseorang menggunakan siwak yang basah, lalu airnya berpisah dari siwak yang digunakan, atau jika cabang-cabang kayunya terlepas dan kemudian tertelan, maka puasanya menjadi batal tanpa adanya perbedaan pendapat di antara para ulama.Â
Â
Hal ini telah dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343).
Â
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa menyikat gigi atau menggunakan siwak yang menyebabkan bulu sikat, bulu siwak, air, bahkan pasta gigi tertelan, baik secara sengaja maupun tidak, akan mengakibatkan batalnya puasa. Namun, jika saat menyikat gigi, air dan pasta gigi hanya berada di dalam mulut dan kemudian diludahkan, hal ini jelas tidak akan membatalkan puasa.
Â
Perlu diketahui bahwa menyikat gigi dengan tambahan pasta gigi jika tujuannya membersihkan mulut dianggap tidak membatalkan puasa, seperti yang dijelaskan dalam analogi (qiyas) yang diperoleh dari hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas, yang menyatakan seseorang yang mencicipi kuah makanan atau suatu makanan selama tidak sampai tertelan ke tenggorokan pada saat ia sedang berpuasa (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Baihaqi).
Â
Secara keseluruhan, sikat gigi saat puasa akan dianggap membatalkan puasa jika pasta gigi atau air yang digunakan tertelan masuk ke dalam tenggorokan. Selama tidak ada air kumur atau pasta gigi yang tertelan, maka menyikat gigi tidak akan membatalkan puasa.
Â
Selain itu, dalam agama Islam, ada beberapa tindakan yang dapat membatalkan puasa, termasuk mengkonsumsi makanan, minuman, atau melakukan aktivitas yang memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui rongga mulut.
Â
Baca Juga: Penyebab Gigi Kuning dan Tips Mengatasinya
Tips Menjaga Kesehatan Gigi Selama Puasa
Meskipun boleh menyikat gigi saat puasa, menjaga kesehatan gigi tetaplah penting. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan gigi selama bulan Ramadan:
1. Seringlah Berkumur Air Setelah Berbuka
Setelah berbuka puasa, sisa-sisa makanan dan minuman dapat menempel di antara gigi dan di sekitar gusi. Berkumur air setelah berbuka puasa dapat membantu membersihkan sisa-sisa tersebut dan mencegah pembentukan plak.
2. Gunakan Siwak atau Sikat Gigi Setelah Sahur dan Berbuka
Memperhatikan kebersihan mulut setelah sahur dan berbuka sangat penting. Gunakan siwak atau sikat gigi setelah makan sahur dan berbuka untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan menjaga kebersihan mulut.
3. Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Berlebihan
Makanan dan minuman manis berpotensi meningkatkan risiko kerusakan gigi. Usahakan hindari konsumsi makanan dan minuman manis berlebihan selama bulan puasa untuk menjaga kesehatan gigi.
4. Perhatikan Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup yang sehat juga berperan penting dalam menjaga kesehatan gigi selama bulan puasa. Sebaiknya kamu menghindari merokok dan mengonsumsi alkohol karena kedua kebiasaan tersebut bisa merusak gusi dan gigi.
Selain itu, pastikan untuk minum cukup air untuk menjaga kelembaban mulut dan mencegah mulut kering, yang dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi. Sering minum air putih karena bagus untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Minumlah banyak air putih saat sahur dan berbuka untuk membantu membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan dan minuman.
5. Rutin Periksa ke Dokter Gigi
Terakhir, tetaplah rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi selama bulan puasa. Meskipun mungkin sulit untuk membuat janji selama siang hari karena jadwal puasa, cobalah untuk membuat janji di pagi hari atau sore hari sebelum waktu berbuka.
Pemeriksaan gigi yang teratur dapat membantu mendeteksi masalah gigi lebih awal dan mencegah komplikasi yang lebih serius di kemudian hari. Kamu dapat memeriksakan kesehatan gigimu di Klinik Gigi SATU Dental.
Jadi, menyikat gigi saat puasa adalah praktik yang diperbolehkan dalam agama Islam, asalkan dilakukan dengan hati-hati dan memilih produk yang aman. Dengan menjaga kesehatan gigi, kita dapat tetap menjalankan ibadah puasa dengan nyaman dan tanpa mengurangi manfaatnya.
Semoga artikel ini bermanfaat dan kamu bisa share info ini ke orang terdekat atau teman kamu yang sedang membutuhkannya.
