Dalam dunia kedokteran gigi modern, bonding gigi telah menjadi solusi estetika dan fungsional yang semakin populer. Prosedur ini memungkinkan perbaikan berbagai masalah gigi dengan cara yang cepat, minim invasif, dan terjangkau. Bagi Anda yang ingin memperbaiki tampilan senyum tanpa harus menjalani perawatan kompleks, bonding gigi bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, penting untuk memahami apa itu bonding gigi, tujuan utamanya, permasalahan yang dapat diatasi, serta perawatan pasca-prosedur. Artikel ini akan membahas secara mendalam semua aspek tersebut, didukung oleh referensi dari jurnal penelitian ilmiah terpercaya.
Apa Itu Bonding Gigi?
Bonding gigi adalah prosedur dalam kedokteran gigi yang melibatkan aplikasi bahan resin komposit berwarna gigi pada permukaan gigi untuk memperbaiki kerusakan, perubahan warna, atau ketidaksempurnaan lainnya.Â
Resin ini kemudian dibentuk dan dipoles agar menyerupai gigi alami. Proses ini tidak memerlukan pengangkatan enamel gigi dalam jumlah besar, sehingga lebih konservatif dibandingkan dengan veneer atau mahkota gigi.
Apakah bonding gigi sakit? Sebagian besar pasien melaporkan bahwa prosedur bonding gigi tidak menimbulkan rasa sakit. Hal ini karena tidak semua prosedur bonding memerlukan pembiusan, kecuali jika dilakukan untuk menambal gigi berlubang atau mengatasi area gigi yang sangat sensitif.Â
Bahkan, prosedur bonding gigi termasuk dalam kategori low-pain intervention sehingga sangat cocok bagi pasien yang takut perawatan gigi.
Baca Juga: 11Harga Crown Gigi, Prosedur dan Jenis-jenis Crown Gigi
Apa Tujuan Bonding Gigi?
Tujuan utama dari bonding gigi adalah untuk memperbaiki tampilan dan fungsi gigi dengan cara yang cepat, minim invasif, dan ekonomis. Teknik ini sangat populer dalam dunia kedokteran gigi kosmetik karena fleksibilitasnya dalam menangani berbagai masalah estetika dan struktural pada gigi. Berikut adalah beberapa tujuan spesifik dari bonding gigi:
1. Menutup Celah Antar Gigi
Bonding gigi sering digunakan untuk menutup diastema, yaitu celah kecil antar gigi depan. Dengan menambahkan bahan resin komposit berwarna senada dengan gigi alami, celah dapat ditutup tanpa prosedur ortodontik yang panjang.
2. Memperbaiki Gigi yang Retak atau Patah
Tujuan bonding gigi yang penting lainnya adalah memperbaiki kerusakan pada gigi akibat trauma, seperti gigi yang mengalami retak kecil atau patah. Resin akan diaplikasikan ke area yang rusak, kemudian dibentuk dan dipoles agar menyatu dengan gigi asli.
Baca Juga: Penyebab Gigi Patah dan Cara Memperbaikinya
3. Mengubah Bentuk atau Warna Gigi
Bonding gigi juga digunakan untuk memperbaiki bentuk gigi yang tidak proporsional atau mengubah warna gigi yang tidak bisa diatasi dengan pemutihan biasa, misalnya pada gigi yang berubah warna akibat penggunaan antibiotik tetracycline atau fluorosis.
Baca Juga: Ciri Warna Gigi yang Sehat dan Cara Menjaganya
4. Melindungi Akar Gigi yang Terbuka
Pada kasus resesi gusi, di mana akar gigi menjadi terbuka dan sensitif, perawatan gigi ini bisa digunakan untuk menutupi area tersebut dan mengurangi rasa ngilu akibat rangsangan dingin, panas, atau manis.
5. Mengatasi Gigi Aus Akibat Kebiasaan Buruk
Tujuan bonding juga mencakup mengatasi erosi atau abrasi gigi, seperti akibat kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism) atau menyikat gigi terlalu keras. Resin membantu memulihkan struktur dan fungsi gigi yang aus.
6. Solusi Estetika yang Cepat dan Terjangkau
Jika dibandingkan dengan veneer atau crown, bonding gigi menawarkan solusi yang lebih cepat dan lebih hemat biaya. Banyak pasien memilih bonding gigi karena tidak memerlukan banyak pengikisan enamel dan bisa dilakukan dalam satu kali kunjungan.
Dengan berbagai tujuan tersebut, bonding gigi menjadi pilihan yang fleksibel dan efektif untuk meningkatkan kualitas senyum seseorang.
Permasalahan yang Perlu Bonding Gigi
Tidak semua masalah gigi memerlukan bonding gigi, namun beberapa kondisi berikut dapat diatasi dengan prosedur ini:
- Gigi Berubah Warna: Perubahan warna gigi akibat konsumsi kopi, teh, atau merokok dapat ditutupi dengan bonding gigi.
- Gigi Patah atau Terkelupas: Cedera atau trauma pada gigi yang menyebabkan patah atau terkelupas dapat diperbaiki dengan resin komposit.
- Gigi Tidak Rata atau Tidak Sejajar: Bonding gigi dapat digunakan untuk memperbaiki bentuk gigi yang tidak rata atau tidak sejajar, memberikan tampilan yang lebih harmonis.
- Gigi Sensitif: Pada kasus di mana akar gigi terbuka menyebabkan sensitivitas gigi meningkat, bonding gigi dapat melindungi area tersebut dan mengurangi ketidaknyamanan.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk menentukan apakah bonding gigi adalah solusi yang tepat untuk permasalahan gigi Anda.
Baca Juga: 5 Penyebab Gigi Sensitif dan Cara Mengobatinya dengan Tepat
Perawatan Setelah Bonding Gigi
Setelah menjalani prosedur bonding gigi, perawatan yang tepat sangat penting untuk memastikan hasil yang tahan lama. Berikut beberapa tips perawatan pasca-prosedur:
Setelah menjalani prosedur bonding gigi, penting untuk melakukan perawatan yang tepat agar hasilnya bertahan lama dan tetap terlihat alami. Meskipun prosedur ini relatif minim risiko, kebersihan dan gaya hidup tetap menjadi faktor penentu keberhasilan jangka panjang bonding gigi. Berikut adalah panduan lengkap perawatan setelah bonding gigi yang perlu Anda ketahui:
1. Hindari Makanan dan Minuman yang Bisa Menodai Gigi
Meskipun bahan resin komposit yang digunakan dalam bonding gigi memiliki warna menyerupai gigi asli, permukaannya lebih rentan terhadap noda dibandingkan enamel alami. Untuk menjaga warna tetap cerah, hindari konsumsi kopi, teh, anggur merah, dan makanan berwarna gelap dalam 48 jam pertama. Kurangi atau hentikan kebiasaan merokok karena nikotin dapat menodai bonding gigi.
Tujuan dari perawatan ini adalah menjaga warna gigi agar tidak cepat berubah dan tetap menyatu dengan gigi alami di sekitarnya.
2. Jaga Kebersihan Mulut secara Rutin
Kebersihan mulut adalah kunci utama dalam mempertahankan hasil bonding gigi. Berikut langkah-langkah penting yang harus dilakukan, bersihkan gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang tidak bersifat abrasif. Gunakan benang gigi setiap hari untuk membersihkan area sela-sela gigi. Kumur dengan obat kumur antiseptik untuk mencegah penumpukan bakteri.
Perawatan ini akan mencegah timbulnya plak dan karies yang bisa merusak area gigi.
Baca Juga: Karies Gigi: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobati
3. Hindari Tekanan Berlebih pada Gigi
Bonding gigi memang kuat, tetapi tidak sekuat enamel alami. Oleh karena itu, hindari mengunyah es batu, permen keras, atau membuka kemasan dengan gigi. Jika Anda memiliki kebiasaan menggigit kuku atau bruxism (menggertakkan gigi), konsultasikan dengan dokter gigi Anda. Penggunaan mouth guard saat tidur bisa membantu melindungi bonding gigi dari tekanan berlebih.
Dengan menghindari kebiasaan ini, Anda memperpanjang usia bonding gigi dan mencegah kerusakan pada permukaan resin.
4. Lakukan Pemeriksaan Gigi Secara Teratur
Rutin memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali sangat disarankan, terlebih setelah melakukan bonding gigi. Pemeriksaan ini berguna untuk memantau kondisi bonding gigi dan mendeteksi adanya keretakan atau noda. Melakukan touch-up atau perbaikan bila diperlukan. Membersihkan karang gigi dan menjaga kesehatan gusi.
Menurut sejumlah artikel kesehatan, bonding gigi bisa bertahan antara 3 hingga 10 tahun, tergantung pada lokasi bonding, kualitas resin yang digunakan, dan kepatuhan pasien terhadap perawatan pasca-prosedur.
Baca Juga: Biaya Membersihkan Karang Gigi di Puskesmas dan Klinik Gigi
5. Tanda-Tanda Bonding Gigi Perlu Diperiksa Ulang
Selama masa perawatan, Anda juga perlu waspada terhadap tanda-tanda berikut, warna bonding gigi mulai berubah atau tampak kusam, terjadi retakan kecil atau pecahan pada permukaan resin, permukaan bonding terasa tidak rata atau mengganjal saat menggigit.
Baca Juga: Perbedaan Plak dan Karang Gigi serta Cara Mengatasinya
Perawatan Gigi Berkualitas di Klinik Gigi SATU Dental
Bonding gigi adalah solusi efektif untuk memperbaiki berbagai permasalahan gigi, mulai dari kerusakan kecil hingga masalah estetika. Prosedur ini menawarkan hasil yang cepat, minim invasif, dan biaya yang terjangkau dibandingkan dengan perawatan gigi lainnya.
Biaya bonding gigi sangat bergantung pada kompleksitas kasus, jumlah gigi yang dirawat, dan lokasi klinik. Secara umum, harga bonding gigi di Indonesia berkisar antara Rp500.000 hingga Rp1.500.000 per gigi.
Itulah informasi lengkap tentang bonding gigi dari Klinik Gigi SATU Dental kali ini.
Bonding gigi adalah prosedur perawatan gigi yang menggunakan bahan resin komposit berwarna senada dengan gigi untuk memperbaiki kerusakan, perubahan warna, atau ketidaksempurnaan pada gigi.
Proses ini tidak memerlukan pengangkatan enamel secara besar-besaran, sehingga lebih konservatif dibandingkan veneer atau mahkota.
Umumnya, bonding gigi tidak menimbulkan rasa sakit dan sering kali tidak memerlukan pembiusan, kecuali pada kasus tertentu seperti penambalan gigi berlubang. Karena tergolong sebagai tindakan dengan nyeri minimal, prosedur ini cocok untuk pasien yang takut menjalani perawatan gigi.
Tujuan melakukan bonding gigi ini adalah apabila Anda menginginkan beberapa hal seperti menutup celah antar gigi, memperbaiki gigi retak atau patah, mengubah bentuk dan warna gigi, melindungi akar gigi yang terbuka, mengatasi gigi aus akibat kebiasaan yang buruk, atau untuk solusi estetika yang cepat dan terjangkau.Â
Jika Anda mempertimbangkan untuk menjalani prosedur bonding gigi, Klinik Gigi SATU Dental menawarkan layanan profesional dengan teknologi terkini. Tim dokter gigi berpengalaman siap membantu Anda mencapai senyum yang sehat dan menawan.
Untuk memudahkan akses ke perawatan, Klinik Gigi SATU Dental menyediakan berbagai opsi pembayaran, termasuk dukungan dari lebih dari 20 asuransi kesehatan, serta fasilitas cicilan 0% melalui bank seperti BCA, BRI, dan Mandiri. Selain itu, tersedia juga layanan Paylater melalui platform seperti Care Now, OCBC, Indodana, dan Kredivo.
Jangan tunda lagi, jadwalkan konsultasi Anda di Klinik Gigi SATU Dental hari ini dan manfaatkan promo perawatan gigi yang tersedia. Senyum sehat dan indah kini lebih mudah dicapai!
Artikel Lainnya yang Terkait
- 7 Cara Mengatasi Gigi Renggang dan Penyebabnya
- 6 Cara Membuat Gigi Rapi dan Putih
- Restorasi Gigi, Kenali Prosedur Lengkapnya!
Referensi
WebMD LLC. Diakses pada 24 Mei 2025. Teeth Bonding.
ScienceDirect. Diakses pada 24 Mei 2025. Dental Bonding.
Colgate. Diakses pada 24 Mei 2025. How Long Does Tooth Bonding Last?
Elsevier Dental Secrets (Fourth Edition). (2015). Chapter 8 – Restorative Dentistry.ISBN 9780323262781. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-26278-1.00008-8.
e-GiGi. (2014). GAMBARAN TUMPATAN RESIN KOMPOSIT PADA GIGI PERMANEN DI POLIKLINIK GIGI RUMKITAL DR. WAHYU SLAMET.