Klinik Gigi SATU Dental

Abrasi Gigi: Pengertian, Ciri-Ciri dan Cara Menanganinya

Abrasi Gigi: Pengertian, Ciri-Ciri dan Cara Menanganinya

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp

Pernah merasakan ngilu saat minum dingin atau gigi terlihat lebih pendek? Bisa jadi itu tanda abrasi gigi! Kondisi ini sering diabaikan padahal bisa menyebabkan kerusakan permanen. Studi dari Jurnal E-GiGi menunjukkan abrasi gigi dialami oleh 53,1% orang dewasa, terutama akibat kebiasaan menyikat gigi terlalu keras.

Jika tidak ditangani, bisa memicu sensitivitas hingga infeksi saraf gigi. Artikel ini akan mengupas tuntas penyebab, ciri-ciri, dan solusi abrasi gigi berdasarkan penelitian terkini. Simak sampai akhir!

Pengertian Abrasi Gigi

Abrasi gigi adalah hilangnya struktur gigi akibat gesekan mekanis yang berlebihan, bukan disebabkan oleh proses karies atau erosi kimia. Biasanya, abrasi gigi terjadi di area servikal gigi, yaitu bagian dekat gusi, dan sering kali disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah atau penggunaan alat bantu gigi yang tidak tepat. 

Kondisi ini dapat menyebabkan terbukanya lapisan dentin, yang mengakibatkan sensitivitas dan ketidaknyamanan pada gigi. Perbedaan abrasi gigi dengan masalah gigi lain:

  • Karies: Disebabkan bakteri, membentuk lubang
  • Erosi: Akibat zat kimia (asam)
  • Abrasi: Gesekan fisik (sikat gigi, benda keras)

Beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi mengalami abrasi gigi, antara lain:

  • Orang yang menyikat gigi terlalu keras atau terlalu sering.
  • Pengguna pasta gigi abrasif seperti pasta pemutih.
  • Individu dengan kebiasaan menggigit kuku atau membuka benda menggunakan gigi.
  • Orang dengan gangguan bruxism atau kebiasaan mengertakkan gigi saat tidur.
  • Lansia, karena seiring bertambahnya usia, enamel gigi menjadi lebih tipis dan rentan terhadap abrasi gigi.

Catatan Penting:

Abrasi biasanya terjadi pada:

  • Gigi taring dan premolar
  • Permukaan gigi yang menghadap pipi
  • Beberapa gigi bersamaan (tidak hanya satu)

Baca Juga: Berapa Kali Sikat Gigi Dalam Sehari yang Tepat?

 

Ciri-Ciri Abrasi Gigi

Ciri-Ciri Abrasi Gigi

Abrasi gigi seringkali tidak disadari karena berkembang secara perlahan. Lalu, seperti apa gambaran abrasi gigi itu? Berikut tanda-tanda khas yang patut diperhatikan:

1. Perubahan Bentuk Gigi

Salah satu tanda abrasi gigi adalah perubahan bentuk gigi, terutama di area dekat gusi. Gigi yang mengalami abrasi biasanya menunjukkan lekukan berbentuk “V” atau cekungan yang tajam. Perubahan ini disebabkan oleh hilangnya enamel gigi akibat gesekan yang terus-menerus.

2. Perubahan Warna Gigi

Abrasi gigi juga dapat menyebabkan perubahan warna gigi. Ketika enamel terkikis, lapisan dentin yang berwarna lebih kuning menjadi terlihat, sehingga gigi tampak lebih kuning dan mengkilap dibandingkan gigi lainnya.​

  • Warna kekuningan di area yang terkikis (dentin yang terekspos)
  • Bercak gelap jika abrasi sudah mencapai lapisan dalam

Baca Juga: Ciri Warna Gigi yang Sehat dan Cara Menjaganya

3. Sensitivitas Gigi

Sensitivitas gigi adalah gejala umum dari abrasi gigi. Ketika lapisan dentin terbuka, gigi menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan seperti makanan atau minuman yang panas, dingin, atau asam. Sensasi ngilu atau nyeri dapat dirasakan saat mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.​

Adapun tanda-tanda lainnya yang bisa diperhatikan, seperti:

  • Gusi turun di sekitar area abrasi
  • Tepi gigi terasa tajam saat diraba lidah
  • Sisa makanan sering nyangkut di cekungan abrasi

Baca Juga: Pasta Gigi Sensitif: Rekomendasi dan Panduan Memilih

Penyebab Abrasi Gigi

Penyebab Abrasi Gigi

Abrasi gigi terjadi akibat berbagai faktor mekanis yang mengikis lapisan gigi secara bertahap. Berikut penyebab utama yang perlu Anda waspadai:

1. Teknik Menyikat Gigi yang Salah

Menyikat gigi dengan tekanan berlebihan atau menggunakan gerakan horizontal yang kuat dapat menyebabkan abrasi gigi. Kondisi gigi dapat memburuk jika terus menggunakan sikat dengan bulu yang keras. Teknik menyikat gigi yang salah adalah penyebab umum dari abrasi gigi.​

Baca Juga: Cara Menyikat Gigi yang Baik, Benar dan Tepat, Jangan Asal

2. Kebiasaan Menggigit Benda Keras

Kebiasaan seperti menggigit pensil, pulpen, atau membuka tutup botol dengan gigi dapat menyebabkan abrasi gigi. Tekanan mekanis langsung pada gigi akibat kebiasaan ini dapat mengikis enamel dan menyebabkan kerusakan pada struktur gigi.​

3. Penggunaan Produk Perawatan Gigi yang Tidak Tepat

Pemakaian pasta gigi dengan kandungan abrasif tinggi, seperti pasta pemutih atau charcoal, berisiko menimbulkan abrasi gigi apabila digunakan terlalu sering atau dalam jangka panjang. Selain itu, penggunaan tusuk gigi secara berlebihan atau dengan cara yang tidak tepat juga dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi dan jaringan gusi.​

Baca Juga: Gigi yang Tidak Bisa Ditambal, Ini Kriteria dan Cara Merawatnya

Dampak Abrasi Gigi

Abrasi gigi yang tidak ditangani dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut. Sensitivitas gigi yang meningkat dapat mengganggu kenyamanan saat makan atau minum. 

Selain itu, abrasi gigi dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur gigi, termasuk terbukanya saluran akar dan risiko infeksi. Dalam kasus yang parah, abrasi gigi dapat menyebabkan kehilangan gigi.​

Baca Juga: 5 Penyebab Gigi Sensitif dan Cara Mengobatinya dengan Tepat

Cara Menangani Abrasi Gigi

Penanganan abrasi gigi tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Untuk kasus ringan, perubahan kebiasaan menyikat gigi dan penggunaan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif dapat membantu mengurangi gejala. 

Dalam kasus yang lebih parah, tindakan medis sangat diperlukan. Berikut adalah perawatan medis yang biasanya dilakukan oleh dokter gigi untuk menangani abrasi gigi:

  1. Restorasi Komposit Resin. Teknik ini digunakan untuk menutup permukaan dentin yang terbuka dan memperbaiki bentuk gigi yang terkikis akibat abrasi gigi.
  2. Aplikasi Fluoride Topikal. Penggunaan fluoride dalam konsentrasi tinggi dapat memperkuat enamel yang tersisa dan meredakan sensitivitas akibat abrasi gigi.
  3. Penambalan Gigi. Abrasi gigi juga bisa ditangani dengan prosedur penambalan gigi jika kerusakan pada permukaan gigi sudah cukup dalam. Penambalan gigi dengan bahan komposit resin sangat efektif dalam melindungi permukaan dentin yang terbuka akibat abrasi gigi, serta mengembalikan bentuk alami gigi.
  4. Perawatan Saluran Akar (jika abrasi sangat dalam). Jika abrasi gigi telah mencapai pulpa dan menyebabkan rasa sakit parah, perawatan saluran akar mungkin diperlukan sebelum dilakukan restorasi lebih lanjut.

Pencegahan Abrasi Gigi

Pencegahan Abrasi Gigi

Pencegahan abrasi gigi melibatkan perubahan kebiasaan dan perawatan gigi yang tepat. Beberapa langkah pencegahan meliputi:​

  • Menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan menyikat gigi dengan gerakan yang benar.​
  • Menghindari kebiasaan menggigit benda keras atau menggunakan gigi untuk membuka benda.​
  • Memilih pasta gigi yang tidak mengandung bahan abrasif tinggi.​
  • Membersihkan area di antara gigi dengan dental floss atau sikat interdental secara teratur.
  • Melakukan pemeriksaan gigi secara berkala ke dokter gigi minimal setiap enam bulan sekali.

Baca Juga: 9 Tips Mengatasi Rasa Takut ke Dokter Gigi dengan Tepat

Atasi Abrasi Gigi di Klinik Gigi SATU Dental

Itulah informasi lengkap tentang abrasi gigi dari Klinik Gigi SATU Dental kali ini. Abrasi gigi adalah kondisi yang dapat dicegah dan ditangani dengan perawatan yang tepat. Mengadopsi kebiasaan menyikat gigi yang benar, menghindari kebiasaan buruk, dan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan gigi Anda.

Untuk perawatan gigi yang berkualitas dan terjangkau, SATU Dental menawarkan berbagai layanan dengan promo menarik. Nikmati perawatan gigi hemat tanpa menguras kantong di SATU Dental. Tersedia pilihan pembayaran dengan lebih dari 20 asuransi, serta opsi Paylater dan cicilan bank 0% dari BCA, Bank BRI, Mandiri, Care Now, OCBC, Indodana, dan Kredivo. 

Jangan tunggu hingga abrasi gigi Anda menyebabkan rasa nyeri hebat atau bahkan merusak struktur gigi lebih dalam. Semakin cepat ditangani, semakin ringan perawatannya. Ingat, kesehatan gigi adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik.

Klik di sini untuk pilihan promo layanan tambal gigi yang cocok untuk mencegah abrasi gigi.

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • Jurnal E-GiGi. (2023). Hubungan Perilaku Menyikat Gigi dengan Kejadian Abrasi Gigi . https://doi.org/10.35790/eg.v11i2.47768.
  • Jurnal Poltekkes Makassar. (2022). Abrasi Gigi Ditinjau dari Cara Menyikat Gigi.
  • Media Neliti. (2017). Pengaruh Teknik Menyikat Gigi Terhadap Terjadinya Abrasi pada Servikal Gigi.
  • Jurnal Uhamka. (2021). Hubungan Karakteristik dan Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Abrasi Gigi., 12(1), 45-53.

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental