Klinik Gigi SATU Dental

14 Penyebab Ludah Berdarah dan Cara Mengatasinya

13 Penyebab Ludah Berdarah dan Cara Mengatasinya

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Breadcrumb

Melihat darah dalam ludah bisa menjadi pengalaman yang mengejutkan dan menimbulkan kekhawatiran. Meski sering kali dianggap sepele, kondisi ini bisa menjadi tanda dari berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi ringan di mulut hingga gangguan saluran pencernaan atau kekurangan nutrisi penting.

Banyak orang pertama kali menyadari ludah berdarah saat bangun tidur atau setelah menyikat gigi. Apakah itu pertanda infeksi, gusi bermasalah, atau sesuatu yang lebih serius? Memahami penyebabnya dapat membantu Anda menentukan kapan cukup merawat di rumah dan kapan perlu ke dokter.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap penyebab ludah berdarah, gejala yang menyertainya, serta langkah-langkah penanganan yang dapat dilakukan agar kondisi ini tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Table of Contents

Penyebab Ludah Berdarah

Banyak kondisi yang dapat memicu terjadinya ludah berdarah. Faktor-faktor ini mencakup infeksi, gangguan pencernaan, maupun trauma fisik pada area mulut dan tenggorokan. Ludah berdarah terjadi ketika ada kerusakan atau peradangan yang menyebabkan pecahnya pembuluh darah dan darah bercampur dengan saliva. Berikut adalah penyebab ludah berdarah yang paling umum:

1. Radang Tenggorokan

Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan atau faringitis merupakan peradangan pada jaringan tenggorokan yang sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Peradangan ini membuat pembuluh darah di sekitar tenggorokan menjadi rapuh dan mudah berdarah. Ketika terjadi batuk atau peningkatan produksi lendir, darah dari pembuluh yang pecah ini bercampur dengan ludah, sehingga muncul gejala ludah berdarah.

Kondisi ini biasanya disertai rasa nyeri saat menelan, pembengkakan, dan demam ringan. Pada kasus radang tenggorokan yang parah, ludah berdarah dapat bertambah banyak akibat luka pada jaringan yang meradang. Selain itu, ludah berdarah yang muncul saat bangun tidur juga dapat berhubungan dengan radang tenggorokan yang menyebabkan pembuluh darah melemah akibat posisi tidur dan penurunan saluran pernapasan.

2. Gangguan Lambung

Gangguan Lambung
Beberapa gangguan lambung seperti refluks gastroesofageal (GERD) dan tukak lambung menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan bagian atas. Luka atau ulkus pada dinding esofagus atau lambung bisa berdarah, dan darah ini dapat naik ke mulut melalui muntahan atau refluks, bercampur dengan ludah, dan menyebabkan ludah berdarah.

Keluhan lain yang menyertai adalah rasa panas di dada (heartburn), mual, serta rasa asam di mulut. Ludah berdarah yang muncul secara spontan atau terutama saat bangun tidur bisa juga terkait dengan aliran balik asam lambung yang merusak jaringan di kerongkongan.

3. Gusi Berdarah

Gusi Berdarah

Gusi berdarah merupakan penyebab paling umum dari ludah berdarah. Peradangan gusi, terutama pada kondisi gingivitis atau periodontitis, menyebabkan pembuluh darah gusi menjadi rapuh dan mudah pecah, sehingga darah mudah bercampur dengan saliva. Gusi berdarah sering muncul saat menyikat gigi, mengunyah makanan keras, atau bahkan tanpa rangsangan sama sekali.

Kurangnya perawatan kebersihan mulut memperparah kondisi ini. Pada kasus tertentu, ludah berdarah yang terus menerus menandakan infeksi gusi yang belum ditangani. Ludah berdarah akibat gusi berdarah biasanya bisa sembuh sendiri jika kebersihan mulut diperbaiki, namun bila terjadi kronis harus ditangani oleh dokter gigi.

Baca Juga: 12 Penyebab Gusi Berdarah dan Cara Mengobatinya

4. Sariawan

Sariawan adalah luka terbuka pada mukosa mulut yang mudah teriritasi dan berdarah saat terkena gesekan atau makanan keras. Luka ini bisa menyebabkan ludah berdarah terutama saat berbicara atau makan.

Sariawan yang sering muncul berulang atau sangat besar dapat menimbulkan perdarahan lebih signifikan. Pada kondisi sariawan yang berat atau disertai infeksi bakteri sekunder, ludah berdarah bisa menjadi tanda peradangan yang lebih dalam.

Baca Juga: 6 Cara Menyembuhkan Sariawan dengan Bahan Alami

5. Pellagra

Pellagra

Pellagra adalah penyakit akibat defisiensi vitamin B3 (niasin) yang menyebabkan gangguan pada kulit, sistem pencernaan, dan mukosa mulut. Inflamasi kronis pada mukosa mulut dan gusi yang dialami penderita pellagra membuat jaringan mudah berdarah, sehingga ludah berdarah menjadi salah satu gejala yang dapat ditemukan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada mereka dengan pola makan buruk dan gangguan penyerapan nutrisi.

6. Malnutrisi

Kekurangan nutrisi penting seperti vitamin C dan vitamin K sangat berpengaruh pada kekuatan pembuluh darah dan mekanisme pembekuan darah. Defisiensi vitamin C menyebabkan melemahnya kolagen di pembuluh darah, sementara kekurangan vitamin K menghambat proses pembekuan sehingga memicu perdarahan yang sulit berhenti, termasuk ludah berdarah.

Malnutrisi ini umumnya ditemukan pada individu dengan diet tidak seimbang dan dapat menyebabkan perdarahan di berbagai bagian tubuh, termasuk mulut.

7. Infeksi Gusi

Infeksi pada jaringan gusi, baik disebabkan oleh bakteri anaerob atau jamur Candida, menimbulkan peradangan hebat yang merusak struktur jaringan dan pembuluh darah di gusi. Kerusakan ini menyebabkan perdarahan yang mudah terjadi dan bercampur dengan saliva, mengakibatkan ludah berdarah. Infeksi gusi yang tidak ditangani dapat berkembang menjadi abses gigi atau periodontitis yang lebih serius.

8. Gigi Berlubang

Gigi berlubang yang tidak mendapat perawatan dapat menyebabkan infeksi pada akar dan jaringan sekitar gigi. Infeksi ini mengakibatkan inflamasi dan pendarahan jaringan yang bisa bercampur dengan ludah, sehingga muncul gejala ludah berdarah. Gigi berlubang yang parah biasanya disertai rasa nyeri dan bau mulut tidak sedap.

Baca Juga: 6 Cara Mengobati Sakit Gigi Berlubang Nyut-nyutan

9. Mukokel

Mukokel

Mukokel adalah kista kecil yang terbentuk akibat penyumbatan pada kelenjar ludah di dalam mulut. Jika mukokel pecah atau mengalami iritasi, jaringan mukosa di sekitarnya bisa berdarah. Darah ini bercampur dengan ludah dan menimbulkan ludah berdarah yang tampak jelas saat mukokel aktif.

10. Skorbut

Skorbut adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C kronis, yang penting untuk sintesis kolagen dalam tubuh. Tanpa kolagen yang cukup, pembuluh darah menjadi rapuh dan mudah pecah, termasuk di area gusi dan mulut. Hal ini menyebabkan ludah berdarah, gusi bengkak, dan mudah berdarah secara umum.

Baca Juga: 7 Obat Gusi Bengkak karena Gigi Berlubang di Apotek dan Alami

11. Menjalani Pemasangan Kawat Gigi

Prosedur pemasangan kawat gigi atau perawatan ortodonti dapat menyebabkan iritasi dan luka pada jaringan lunak mulut, terutama saat kawat baru dipasang atau disetel.

Luka dan iritasi ini berpotensi berdarah, sehingga darah bercampur dengan ludah dan menyebabkan ludah berdarah yang bisa terasa mengganggu. Ludah berdarah pada kondisi ini biasanya bersifat sementara dan membaik setelah mulut beradaptasi.

Baca Juga: Apakah Pasang Behel Sakit? Ini Faktanya

12. Trauma Gigi

Trauma akibat benturan atau kecelakaan yang mengenai gigi atau jaringan lunak mulut dapat menyebabkan luka dan pecahnya pembuluh darah. Darah yang keluar dari luka ini bercampur dengan saliva dan menimbulkan ludah berdarah. Trauma dapat menyebabkan perdarahan hebat tergantung tingkat kerusakannya.

Baca Juga: Luka di Mulut: Penyebab, Jenis, dan Penanganannya

13. Kanker atau Kondisi Kesehatan Lainnya

Beberapa kondisi serius seperti kanker mulut, leukemia, atau gangguan pembekuan darah juga dapat menjadi penyebab ludah berdarah.

Kanker mulut dapat menyebabkan luka ulserasi yang berdarah kronis di jaringan mulut, sedangkan leukemia dan gangguan pembekuan darah menyebabkan perdarahan mudah di berbagai organ, termasuk mulut. Ludah berdarah pada kondisi ini memerlukan pemeriksaan dan penanganan medis segera.

Baca Juga: Kanker Mulut: Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya

Cara Mengatasi Ludah Berdarah

Ketika mengalami ludah berdarah, penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi dan mengetahui penyebabnya. Berikut beberapa cara mengatasi ludah berdarah yang dapat dilakukan untuk mengatasi ludah berdarah:

1. Kompres Dingin

Mengompres area mulut dengan es atau air dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan menghentikan pendarahan. Suhu dingin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah sehingga perdarahan berkurang.

2. Jaga Kebersihan Mulut

Rutin menyikat gigi dengan sikat yang lembut dan menggunakan benang gigi secara teratur dapat membantu mengurangi infeksi dan peradangan gusi yang menjadi penyebab ludah berdarah. Kebersihan mulut yang baik juga mempercepat penyembuhan luka.

3. Hindari Makanan Pedas dan Keras

Makanan yang keras atau pedas dapat memperburuk luka dan iritasi di mulut sehingga pendarahan meningkat. Hindari makanan tersebut sampai kondisi membaik.

4. Minum Cukup Air Putih

Hidrasi yang baik membantu mempercepat regenerasi jaringan dan mencegah kekeringan mulut yang dapat memperparah luka.

5. Periksakan ke Dokter Gigi atau Dokter Umum

Jika ludah berdarah berlangsung lama, sering muncul tanpa sebab jelas, atau disertai gejala lain seperti nyeri hebat, pembengkakan, demam, atau kesulitan menelan, segera konsultasi dengan dokter. Pemeriksaan menyeluruh diperlukan untuk menentukan penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang sesuai.

Ludah berdarah bisa menjadi tanda awal gangguan kesehatan mulut yang tidak boleh diabaikan.

Berberapa penyebab ludah berdarah adalah karena mulai dari radang tenggorokan, gangguan lambung, gusi berdarah, sariawan, pellagra, malnutrisi, gigi berlubang, mukokel, skorbut, luka akibat pemasangan kawat gigi yang tidak tepat, trauma gigi dan bahkan kanker. Mengenali penyebab secara tepat sangat penting agar pengobatan bisa dilakukan sedini mungkin dan tidak menimbulkan komplikasi.

Jika mengalami kondisi ludah berdarah, beberapa penanganan cepat yang dapat dilakukan adalah dengan kompres dingin, jaga kebersihan mulut, menghindari makanan pedas dan keras dan banyak minum air putih, namun jka ludah berdarah sudah berlangsung lama, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter gigi atau dokter umum terdekat, untuk diagnosa dan perawatan yang akurat

Terakhir, konsultasikan segala kebutuhan gigi Anda secara menyeluruh dengan datang ke Klinik Gigi SATU Dental. Dengan lebih dari 350 dokter gigi umum dan spesialis seperti Periodonsia, Bedah Mulut, hingga Konservasi Gigi, serta fasilitas lengkap dan teknologi modern di seluruh cabangnya, SATU Dental siap memberikan perawatan sesuai kebutuhanmu.

Tak perlu khawatir soal biaya, karena tersedia pilihan pembayaran fleksibel seperti Paylater, cicilan 0% bank, serta berbagai asuransi rekanan seperti AdMedika, AIA, BCA Life, AXA, Mandiri, dan banyak lainnya. Lindungi kesehatan gigimu sebelum terlambat, temukan solusi terpercaya hanya di SATU Dental.

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • CDC. (2021). Oral Health Conditions. Centers for Disease Control and Prevention. 

  • Genco, R. J., Sanz, M., & Herrera, D. (2020). Role of systemic conditions in periodontal disease. Periodontology 2000, 83(1), 7-19.

  • Lalla, R. V., & Papapanou, P. N. (2011). Diabetes mellitus and periodontitis: a tale of two common interrelated diseases. Nature Reviews Endocrinology, 7(12), 738-748.

  • Mulligan, R., & Sharif, M. O. (2019). Oral Manifestations of Nutritional Deficiencies. Dental Clinics of North America, 63(1), 117-134.

  • Tonetti, M. S., Jepsen, S., Jin, L., & Otomo-Corgel, J. (2017). Impact of the global burden of periodontal diseases on health, nutrition, and wellbeing of mankind: A call for global action. Journal of Clinical Periodontology, 44(5), 456-462.

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental