Klinik Gigi SATU Dental

Perawatan Gigi Berlubang pada Anak, Wajib Tahu!

Perawatan Gigi Berlubang pada Anak, Wajib Tahu!

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp

Gigi berlubang pada anak bukanlah masalah kecil. Jika tidak mendapatkan perawatan, hal ini dapat mempengaruhi kenyamanan, makan, dan perkembangan anak secara keseluruhan. Banyak orang tua yang masih percaya bahwa gigi berlubang tidak terlalu serius karena gigi susu akan tanggal dengan sendirinya. Padahal, gigi susu berperan penting dalam fungsi bicara, makan, serta menjaga ruang bagi tumbuhnya gigi permanen.

Karies gigi adalah salah satu masalah kesehatan kronis paling umum pada masa kanak-kanak, namun sebenarnya bisa dicegah. Deteksi dini dan perawatan yang tepat sangat penting agar gigi bisa dipertahankan.

Artikel ini akan mengulas berbagai prosedur perawatan gigi berlubang pada anak, mulai dari penambalan hingga pencabutan serta pentingnya tindakan pencegahan sejak dini.

Table of Contents

Penyebab Gigi Berlubang pada Anak

Memahami penyebab gigi berlubang pada anak-anak sangat penting untuk memulai perawatan. Keterkaitan yang erat antara kuman, pola makan, gigi, dan waktu menyebabkan karies gigi pada anak-anak. Jaringan keras gigi akan dirusak oleh proses demineralisasi yang disebabkan oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri.

Gigi berlubang pada anak-anak umumnya disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:

1. Konsumsi Gula dan Karbohidrat yang Tinggi

1. Konsumsi Gula dan Karbohidrat yang Tinggi

Karies gigi pada anak lebih mungkin terjadi pada anak-anak yang makan dan minum makanan dan minuman manis, termasuk kue, permen, serta jus dan soda manis. Gula merupakan substrat utama bagi bakteri kariogenik seperti Streptococcus mutans untuk memproduksi asam laktat yang merusak enamel gigi. Semakin lama Anda makan makanan manis, semakin lama pH mulut Anda tetap berada di bawah 5,5, ambang batas demineralisasi gigi.

2. Kebersihan Mulut yang Buruk

Kuman yang mengandung plak gigi akan menumpuk di permukaan gigi jika menyikat gigi tidak dilakukan secara teratur dan dengan teknik yang tepat. Jika plak tidak dibersihkan, plak akan terus menghasilkan asam. Ini adalah awal dari proses terjadinya karies dan menjadi salah satu target utama dalam program perawatan gigi berlubang pada anak.

Baca Juga: Cara Menyikat Gigi yang Baik, Benar dan Tepat, Jangan Asal

3. Kurangnya Paparan Fluoride

Fluoride membantu meremineralisasi lesi karies awal dan memperkuat struktur email. Kurangnya paparan fluoride, baik dari pasta gigi atau air minum, membuat gigi lebih rentan terhadap demineralisasi. Studi menunjukkan bahwa penggunaan fluoride secara topikal secara signifikan menurunkan prevalensi karies gigi pada anak usia dini.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Pasta Gigi yang Mengandung Fluoride

4. Penggunaan Botol Susu Berlebihan (Nursing Bottle Caries)

Penggunaan Botol Susu Berlebihan (Nursing Bottle Caries)

Anak yang tidur sambil mengisap botol susu atau minuman manis rentan mengalami karies pada gigi depan atas. Ini disebut juga sebagai early childhood caries. Kandungan gula dalam susu atau jus akan menempel sepanjang malam pada gigi tanpa gangguan dari air liur atau aktivitas menyikat gigi.

5. Faktor Genetik dan Struktural Gigi

Beberapa anak memiliki predisposisi genetik terhadap gigi berlubang, misalnya bentuk permukaan oklusal yang dalam dan sempit sehingga mudah tertahan sisa makanan, atau komposisi enamel gigi yang kurang padat. Kebutuhan akan perawatan gigi berlubang anak yang lebih individual dan terfokus juga didukung oleh masalah ini.

Baca Juga: Mengenal Struktur Anatomi Gigi, Fungsi dan Jenis-jenis Gigi

Prosedur Perawatan Gigi Berlubang pada Anak

Perawatan untuk gigi berlubang pada anak harus disesuaikan dengan usia anak, tingkat keparahan gigi berlubang, dan keadaan klinis gigi yang terpengaruh. Bawalah anak Anda ke dokter gigi anak (pedodontis) segera jika mereka memiliki gigi berlubang untuk pemeriksaan menyeluruh. Hal ini akan membantu mencegah perkembangan karies sebelum menyebabkan ketidaknyamanan, infeksi, atau masalah yang lebih parah. Perawatan berikut ini sering dilakukan di praktik kedokteran gigi anak:

1. Penambalan Gigi (Filling/Restorasi)

Pengobatan gigi berlubang pada anak dilakukan berdasarkan tingkat keparahan karies. Jika lubang belum mencapai pulpa, perawatan yang paling umum dan dianjurkan adalah penambalan gigi menggunakan bahan seperti resin komposit atau glass ionomer cement. Prosedur ini melibatkan pembersihan jaringan gigi yang terinfeksi dan pengisian rongga dengan bahan restoratif. Jika dilakukan sejak dini, perawatan ini aman, efektif, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Hal ini juga membantu mencegah pencabutan gigi dini pada anak-anak dan menghentikan perkembangan karies.

Baca Juga: Biaya Tambal Gigi Berlubang di Puskesmas, Klink Gigi dan Rumah Sakit

2. Perawatan Pulpa (Pulpektomi/Pulpotomi)

Bila infeksi telah mencapai jaringan pulpa, dilakukan terapi vital atau non-vital tergantung tingkat keparahannya. Pulpektomi melibatkan pengangkatan semua jaringan pulpa dan menggantinya dengan tambalan yang aman untuk anak-anak. Ini bertujuan untuk mempertahankan gigi susu selama mungkin sampai waktu eksfoliasinya tiba secara fisiologis.

3. Pencabutan Gigi (Ekstraksi)

Pencabutan gigi berlubang pada anak hanya dilakukan jika kerusakan sudah parah, disertai infeksi aktif atau abses, dan gigi tidak bisa dipertahankan. Gigi susu sebaiknya dipertahankan sebanyak mungkin karena penting untuk fungsi bicara, makan, dan menjaga ruang bagi gigi permanen. Hanya pada kasus-kasus di mana infeksi sangat serius atau menyebabkan gangguan jaringan, prosedur cabut gigi dilakukan. Setelah pencabutan, space maintainer harus digunakan untuk mendorong perkembangan gigi permanen dan mencegah gigi lainnya bergerak.

Baca Juga: Kapan Kapas Boleh Dilepas Setelah Cabut Gigi? Ini Perawatannya

4. Aplikasi Topikal Fluoride dan Sealant

Untuk karies awal (white spot lesion), aplikasi fluoride topikal bisa menghentikan progresi lesi. Untuk mengisi lubang dan celah serta mencegah penumpukan plak, sealant diaplikasikan pada permukaan oklusal gigi belakang. Ini bagian penting dari pendekatan preventif dalam perawatan gigi berlubang pada anak.

Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak

Agar tidak sampai memerlukan intervensi besar dalam perawatan gigi berlubang pada anak, tindakan pencegahan menjadi kunci utama. Pencegahan yang dilakukan sejak dini akan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap struktur gigi anak yang masih berkembang. Berikut adalah beberapa strategi yang terbukti efektif secara ilmiah:

1. Membiasakan Anak Menyikat Gigi Sejak Dini

Orang tua disarankan mulai menyikat gigi anak sejak gigi pertama tumbuh dengan sikat gigi khusus bayi dan pasta berfluoride. Setelah anak mampu menyikat sendiri, tetap perlu pendampingan hingga usia minimal 6 tahun. Menyikat dua kali sehari terbukti menurunkan risiko karies secara signifikan.

Baca Juga: Panduan Memilih Sikat Gigi Anak Berdasarkan Usia

2. Pola Makan Sehat dan Rendah Gula

Menghindari konsumsi gula berlebih, terutama di antara waktu makan, membantu menstabilkan pH mulut dan mengurangi bahan bakar bagi bakteri. Struktur gigi anak juga akan tetap terjaga kuat dengan mengonsumsi makanan seimbang yang tinggi kalsium dan fosfor.

3. Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi Anak

Pemeriksaan rutin setiap 6 bulan sekali memungkinkan identifikasi dini karies gigi dan kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan mulut. Dokter gigi anak juga bisa memberikan edukasi personal, aplikasi fluoride, serta tindakan preventif lainnya yang menunjang perawatan gigi berlubang pada anak.

4. Penggunaan Produk Dental Khusus Anak

Penggunaan pasta gigi dengan kandungan fluoride sesuai usia, serta penggunaan benang gigi untuk membersihkan sela gigi, akan meningkatkan efektivitas kebersihan rongga mulut. Selain itu, hal ini juga mendorong perilaku kebersihan gigi sejak dini.

Menangani gigi berlubang pada anak bukan hanya soal pengobatan, tapi juga mendukung tumbuh kembang mereka. Dengan deteksi dini dan perawatan gigi berlubang pada anak yang tepat, seperti penambalan, pencabutan, atau penggunaan space maintainer sehingga gigi anak dapat diselamatkan dan komplikasi lebih lanjut dapat dicegah. Jangan tunda untuk memeriksakan gigi anak ke dokter gigi, terutama Spesialis Kedokteran Gigi Anak.

Konsultasikan masalah gigi berlubang anak Anda di Klinik Gigi SATU Dental, yang berpengalaman menangani kesehatan gigi dan mulut anak dengan pendekatan ramah dan profesional. SATU Dental menawarkan perawatan lengkap dengan lebih dari 350 dokter gigi umum & spesialis, termasuk Spesialis Kedokteran Gigi Anak, serta fasilitas modern dan nyaman.

Kami juga menyediakan berbagai opsi pembayaran seperti Paylater, cicilan 0% dari berbagai bank, dan klaim asuransi dari partner terpercaya seperti AdMedika, AIA, AXA, Mandiri, BNI Life, Sequis, Halodoc, dan lainnya. Nikmati berbagai promo gigi anak menarik di SATU Dental, yang memudahkan Anda mendapatkan perawatan terbaik dengan harga terjangkau. Jaga kesehatan gigi anak sejak dini, senyum sehat mereka dimulai dari perawatan yang tepat!

Artikel Lainnya yang Terkait

Referensi

  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). Children’s Oral Health: A National Call to Action.
  • Slayton, R. L., Urquhart, O., Araujo, M. W. B., et al. (2021). Evidence-Based Clinical Practice Guideline on Nonrestorative Treatments for Caries. Journal of the American Dental Association, 152(10), 740–765.
  • Tinanoff, N., Reisine, S., et al. (2020). Early Childhood Caries: A Global Epidemic. Frontiers in Public Health, 8, 552.
  • Wright, J. T., Crall, J. J., Fontana, M., et al. (2021). Evidence-Based Clinical Practice Guideline for the Use of Pit-and-Fissure Sealants: A Report of the American Dental Association and the American Academy of Pediatric Dentistry. Journal of the American Dental Association, 152(8), 642–652.

Artikel Terbaru

Cabang Klinik Gigi SATU Dental

Buat Jadwal di Klinik SATU Dental