Sariawan saat puasa merupakan keluhan umum yang sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa nyeri, tetapi juga dapat mengganggu kenyamanan saat beribadah.Â
Bayangkan, ketika Anda harus menahan lapar dan haus sepanjang hari, ditambah lagi dengan rasa perih akibat sariawan. Tentu hal ini bisa menurunkan semangat dalam menjalankan ibadah puasa.
Namun, Anda tidak perlu khawatir. Dengan pemahaman yang tepat mengenai penyebab dan cara mengatasi sariawan saat puasa, Anda dapat menjalani ibadah dengan lebih nyaman. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu sariawan, penyebabnya saat puasa, serta langkah-langkah efektif untuk mengatasinya.
Apa Itu Sariawan?
Sariawan, atau dalam istilah medis disebut stomatitis aftosa, adalah luka kecil yang muncul pada jaringan lunak di dalam mulut, seperti bagian dalam pipi, gusi, lidah, atau langit-langit mulut.Â
Luka ini biasanya berwarna putih atau kuning dengan tepi kemerahan dan dapat menyebabkan rasa nyeri, terutama saat makan, minum, atau berbicara. Saat menjalani ibadah puasa, kondisi ini bisa menjadi semakin mengganggu.
Meskipun sariawan saat puasa bukanlah kondisi yang serius dan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam satu hingga dua minggu, nyeri yang ditimbulkannya bisa mengurangi kenyamanan dalam beraktivitas.Â
Terlebih lagi, puasa yang menuntut tubuh untuk tidak makan dan minum selama berjam-jam dapat memperburuk kondisi mulut. Mulut yang kering akibat kurangnya produksi air liur membuat luka sariawan lebih sulit sembuh dan lebih rentan terhadap infeksi bakteri.
Selain itu, naiknya asam lambung saat perut kosong dalam waktu lama juga bisa menjadi faktor pemicu. Asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa mulut, menciptakan lingkungan yang lebih rentan bagi bakteri berkembang, sehingga sariawan saat puasa lebih mudah muncul.Â
Tak jarang, muncul pertanyaan mengenai apakah sariawan berdarah dapat membatalkan puasa. Dalam hukum Islam, puasa tetap sah selama sesuatu tidak masuk ke tenggorokan secara sengaja. Jika sariawan berdarah tetapi darahnya tidak ditelan, puasa tidak batal.Â
Namun, jika darah tertelan dalam jumlah banyak dan disengaja, maka puasa bisa batal. Agar sariawan saat puasa tidak semakin parah, sebaiknya gunakan sikat gigi berbulu lembut dan berkumur dengan air bersih untuk mencegah iritasi lebih lanjut.
Baca Juga: Apakah Boleh Sikat Gigi Saat Puasa? Ini Jawaban Lengkapnya
Penyebab Sariawan saat Puasa
Banyak orang bertanya-tanya, apakah puasa bisa menyebabkan sariawan? Secara langsung, puasa tidak menyebabkan sariawan, tetapi kondisi tubuh saat puasa dapat meningkatkan risikonya. Selama puasa, ada beberapa faktor yang dapat memicu munculnya sariawan. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum:
Kurang Asupan Nutrisi
Saat puasa, pola makan dan waktu makan berubah drastis. Hal ini dapat menyebabkan asupan nutrisi penting menjadi tidak terpenuhi dengan baik. Kekurangan nutrisi seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12 dapat mempengaruhi kesehatan mukosa mulut, sehingga meningkatkan risiko terjadinya sariawan.
Kurang Asupan Vitamin
Vitamin C dikenal memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jaringan tubuh, termasuk jaringan mulut. Kekurangan vitamin C dapat melemahkan sistem imun dan membuat mukosa mulut lebih rentan terhadap luka dan infeksi, yang pada akhirnya dapat memicu sariawan.
Kondisi Mulut Kering
Puasa menyebabkan kita tidak minum selama berjam-jam, yang dapat mengurangi produksi saliva (air liur). Saliva berfungsi sebagai pelindung alami mulut dengan menjaga kelembapan dan membantu melawan bakteri. Mulut yang kering dapat meningkatkan risiko iritasi dan infeksi, sehingga memicu munculnya sariawan.
Baca Juga: 4 Makanan untuk Orang Sakit Gigi dan Manfaatnya
Stres
Perubahan rutinitas dan adaptasi terhadap puasa dapat menyebabkan stres bagi sebagian orang. Stres diketahui dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk sariawan.
Tergores Sikat Gigi
Penggunaan sikat gigi dengan bulu yang keras atau teknik menyikat gigi yang kurang tepat dapat menyebabkan luka pada jaringan lunak mulut. Luka ini dapat berkembang menjadi sariawan, terutama jika kebersihan mulut tidak terjaga dengan baik.
Tergigit
Tanpa disadari, kita sering menggigit bagian dalam pipi atau bibir saat makan atau berbicara. Luka akibat gigitan ini dapat menjadi sariawan, terutama jika tidak segera diobati atau jika terjadi infeksi.
Baca Juga: 7 Penyebab Sariawan di Bibir dan Cara Mengatasinya
Cara Atasi Sariawan saat Puasa
Mengatasi sariawan saat puasa memerlukan perhatian khusus agar tidak mengganggu ibadah. Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan, di antaranya:
Penuhi Kebutuhan Vitamin saat Sahur
Mengonsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin B12, asam folat, dan vitamin C saat sahur dapat membantu mencegah dan mempercepat penyembuhan sariawan. Sumber vitamin tersebut dapat ditemukan pada buah-buahan seperti jeruk, stroberi, dan sayuran hijau.
Minum Air yang Cukup saat Berbuka dan Sahur
Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik sangat penting untuk mencegah mulut kering yang dapat memicu sariawan. Usahakan untuk minum setidaknya delapan gelas air putih antara waktu berbuka hingga sahur.
Kumur dengan Air Garam
Berkumur dengan larutan air garam dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri akibat sariawan. Caranya, larutkan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat, lalu kumur selama 15-30 detik dan buang. Lakukan ini 2-3 kali sehari saat tidak berpuasa.
Oleskan Madu saat Sahur dan Berbuka
Madu memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang dapat membantu proses penyembuhan sariawan. Oleskan sedikit madu pada area sariawan setelah sahur dan sebelum tidur. Pastikan untuk tidak langsung minum atau makan setelah mengoleskan madu agar efeknya optimal.
Gunakan Mouthwash
Penggunaan mouthwash antiseptik dapat membantu menjaga kebersihan mulut dan mencegah infeksi lebih lanjut pada sariawan. Pilih mouthwash yang bebas alkohol agar tidak menyebabkan iritasi tambahan. Gunakan sesuai petunjuk pada kemasan, biasanya setelah menyikat gigi saat sahur dan sebelum tidur.
Baca Juga: 10 Obat Alami Sariawan yang Ampuh dan Mudah Didapat
Cegah Sariawan saat Puasa dengan Konsultasi ke Klinik Gigi SATU Dental
Sariawan saat puasa memang bisa mengganggu, tetapi ada berbagai cara untuk mencegah dan mengatasinya. Memenuhi kebutuhan vitamin, menjaga hidrasi, serta menerapkan kebersihan mulut yang baik adalah langkah penting untuk menghindari sariawan.
Jika sariawan tidak membaik atau terus berulang, segera periksakan diri ke dokter gigi. Klinik Gigi SATU Dental menyediakan berbagai layanan perawatan gigi, mulai dari perawatan gigi dasar hingga perawatan lanjutan oleh dokter spesialis.Â
Dengan lebih dari 350+ dokter gigi umum dan spesialis, termasuk spesialis ortodonti, prostodonsia, konservasi gigi, bedah mulut, kedokteran gigi anak, penyakit mulut, periodonsia, dan radiologi, Anda bisa mendapatkan perawatan terbaik sesuai kebutuhan.
Selain itu, Klinik Gigi SATU Dental juga menyediakan berbagai metode pembayaran yang fleksibel, termasuk lebih dari 20 pilihan asuransi, paylater, dan cicilan bank 0%. Beberapa pilihan pembayaran yang tersedia antara lain BCA, Bank BRI, Mandiri, Care Now, OCBC, Indodana, dan Kredivo.
Tunggu apa lagi? Dapatkan perawatan terbaik di Klinik Gigi SATU Dental untuk memastikan kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga selama puasa.
Artikel Lainnya yang Terkait
- 6 Cara Menyembuhkan Sariawan dengan Bahan Alami
- Bolehkah Pakai Obat Kumur saat Puasa? Ini Jawabannya!
- Gusi Berdarah saat Puasa, Ini Cara Mengatasinya!
Referensi
- Majalah Farmasetika. (2018). Perkembangan Obat Sariawan dan Terapi Alternatifnya. https://doi.org/10.24198/farmasetika.v3i5.21633.
- ODONTO Dental Journal. (2014). STOMATITIS APTHOSA REKUREN (SAR) MINOR MULTIPLE PRE MENSTRUASI (Laporan Kasus).
- Suara.com. Diakses pada 8 Maret 2025. Apakah Gusi Berdarah Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya.
- Unair News. Diakses pada 9 Maret 2025. Apakah Depresi Merupakan Penyebab Sariawan?