Tambalan gigi menjadi solusi efektif untuk memperbaiki gigi yang berlubang atau mengalami kerusakan. Namun, banyak orang bertanya-tanya berapa lama tambalan gigi bertahan dan apakah tambalan tersebut bisa tetap kuat dalam jangka panjang.
Ketahanan tambalan gigi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari jenis bahan tambalan yang digunakan, lokasi tambalan, hingga kebiasaan dan perawatan pasien setelah prosedur dilakukan. Setiap jenis tambalan memiliki daya tahan yang berbeda. Tambalan berbahan amalgam dan emas dikenal lebih kuat dibandingkan resin komposit atau glass ionomer.
Namun, meskipun tambalan dibuat dari bahan berkualitas, tanpa perawatan yang tepat, tambalan tetap bisa mengalami keausan atau bahkan rusak lebih cepat dari yang seharusnya. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang berapa lama tambalan gigi bertahan, tanda-tanda tambalan perlu diganti, cara merawat tambalan agar lebih awet, serta inovasi terbaru yang dapat membuat tambalan lebih tahan lama dan nyaman.
Prosedur Tambal Gigi
Sebelum mengetahui berapa lama tambalan gigi bertahan, penting untuk memahami bagaimana prosedur tambal gigi dilakukan. Proses ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Pemeriksaan dan Diagnosis
Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan klinis dan radiografi untuk menentukan luas dan kedalaman kerusakan gigi. Jika diperlukan, dokter juga akan mengevaluasi kondisi jaringan pulpa untuk memastikan bahwa prosedur tambal gigi adalah solusi yang tepat.
2. Pembersihan Area yang Rusak
Bagian gigi yang mengalami kerusakan akan dibersihkan menggunakan alat khusus, seperti bor gigi atau teknologi air abrasion seperti AquaCare. Pembersihan ini bertujuan untuk menghilangkan jaringan gigi yang terinfeksi dan mencegah perkembangan bakteri di bawah tambalan.
3. Aplikasi Bahan Tambalan
Setelah area gigi yang rusak dibersihkan, dokter akan mengaplikasikan bahan tambalan yang sesuai, seperti amalgam, resin komposit, atau emas. Pemilihan bahan ini bergantung pada kebutuhan estetika, ketahanan, serta lokasi gigi yang ditambal.
4. Pembentukan dan Penyempurnaan Tambalan
Setelah bahan tambalan diaplikasikan, dokter akan membentuk dan menghaluskan permukaannya agar sesuai dengan anatomi gigi alami. Pada tambalan resin komposit, proses ini juga melibatkan penyinaran cahaya untuk mempercepat pengerasan bahan.
5. Pemeriksaan Akhir dan Penyesuaian Gigitan
Dokter akan memastikan bahwa tambalan telah terpasang dengan baik dan tidak mengganggu fungsi pengunyahan. Jika diperlukan, dokter akan melakukan penyesuaian tambahan agar pasien merasa nyaman.
Baca Juga: Bahan Tambal Gigi Apa Saja? Ini Jenis dan Cara Merawatnya
Berapa Lama Tambalan Gigi Bertahan?
Ketahanan tambalan gigi bergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis bahan yang digunakan, teknik pemasangan, kebiasaan pasien, serta tingkat kebersihan gigi dan mulut. Meskipun tambalan gigi dirancang untuk bertahan dalam jangka waktu tertentu, kondisi setiap pasien berbeda, sehingga masa pakainya bisa bervariasi.
Secara umum, berikut adalah estimasi daya tahan beberapa jenis tambalan gigi berdasarkan karakteristik dan penggunaannya:
1. Tambalan Amalgam
Tambalan amalgam adalah jenis tambalan gigi berbahan dasar campuran logam seperti perak, merkuri, timah, dan tembaga. Bahan ini dikenal memiliki ketahanan yang tinggi terhadap tekanan kunyah, sehingga sering digunakan untuk menambal gigi geraham.
Secara umum, tambalan amalgam dapat bertahan sekitar 10–15 tahun, bahkan lebih lama jika pasien memiliki kebersihan gigi yang baik dan tidak memiliki kebiasaan buruk seperti mengunyah es atau menggertakkan gigi (bruxism). Meskipun kuat, tambalan amalgam memiliki kelemahan dari segi estetika karena warnanya yang mencolok dibandingkan dengan warna gigi alami.
2. Tambalan Resin Komposit
Tambalan resin komposit terbuat dari bahan plastik campuran yang menyerupai warna gigi alami, sehingga sering dipilih untuk tambalan estetika. Namun, meskipun memiliki tampilan yang lebih baik dibandingkan amalgam, daya tahannya lebih rendah.
Umumnya, tambalan komposit dapat bertahan antara 5–7 tahun, tergantung pada lokasi pemasangan dan kebiasaan pasien. Tambalan ini lebih rentan terhadap abrasi dan perubahan warna dari makanan atau minuman tertentu seperti kopi dan teh. Untuk meningkatkan daya tahannya, dokter gigi biasanya akan menggunakan teknik adhesif yang kuat serta melakukan penyinaran dengan lampu khusus agar tambalan mengeras dengan baik.
3. Tambalan Emas
Tambalan emas adalah pilihan terbaik bagi pasien yang mencari daya tahan tinggi dan ketahanan terhadap korosi. Bahan ini sangat kuat dan tahan terhadap tekanan kunyah yang besar, sehingga sering digunakan untuk menambal gigi geraham.
Dengan perawatan yang baik, tambalan emas bisa bertahan selama 15–20 tahun, bahkan lebih lama dalam beberapa kasus. Namun, tambalan ini kurang populer karena biayanya yang lebih mahal dan warna emasnya yang mencolok, sehingga kurang disukai dari segi estetika.
4. Tambalan Glass Ionomer
Tambalan glass ionomer sering digunakan sebagai tambalan sementara atau pada gigi anak-anak karena bahan ini dapat melepaskan fluoride yang membantu melindungi gigi dari karies lebih lanjut. Meskipun memiliki manfaat protektif, daya tahannya lebih rendah dibandingkan jenis tambalan lainnya.
Umumnya, tambalan glass ionomer bertahan sekitar 3–5 tahun sebelum perlu diganti atau diperbaiki. Ketahanannya juga dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan kebersihan mulut pasien.
Meskipun estimasi daya tahan tambalan telah diketahui, berapa lama tambalan gigi bertahan juga bergantung pada kebiasaan pasien. Faktor-faktor seperti mengunyah makanan keras, kebersihan mulut yang buruk, bruxism, serta kondisi medis tertentu seperti refluks asam yang dapat merusak tambalan, bisa memperpendek umur tambalan.Â
Baca Juga: Tambal Gigi Berapa Lama? Ini Waktu dan ProsedurnyaÂ
Tanda Tambal Gigi Harus Diganti
Seiring waktu, tambalan gigi dapat mengalami keausan, retak, atau bahkan terlepas, yang berisiko menyebabkan masalah kesehatan gigi lebih lanjut. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa tambalan gigi perlu diganti agar dapat segera ditindaklanjuti sebelum terjadi komplikasi. Berikut beberapa tanda utama yang menunjukkan bahwa tambalan gigi harus segera diganti:
1. Tambalan Retak atau Terlepas
Tambalan gigi yang retak atau mulai terlepas dapat menyebabkan celah terbuka di antara tambalan dan gigi asli. Celah ini memungkinkan bakteri dan partikel makanan masuk, meningkatkan risiko terbentuknya karies baru atau infeksi pada gigi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit, peradangan, hingga kebutuhan perawatan lebih lanjut seperti perawatan saluran akar atau pencabutan gigi.
2. Nyeri atau Sensitivitas Gigi
Rasa nyeri atau sensitivitas berlebihan terhadap suhu panas, dingin, atau makanan manis bisa menjadi tanda bahwa tambalan gigi sudah tidak lagi berfungsi dengan baik. Hal ini bisa disebabkan oleh celah mikro yang terbentuk di sekitar tambalan, memungkinkan rangsangan eksternal mencapai dentin atau saraf gigi. Jika sensitivitas terus berlanjut meskipun sudah menjaga kebersihan gigi dengan baik, maka konsultasi dengan dokter gigi diperlukan untuk mengevaluasi kondisi tambalan.
3. Perubahan Warna pada Tambalan
Tambalan berbahan resin komposit cenderung mengalami perubahan warna akibat paparan makanan dan minuman berpigmen tinggi seperti kopi, teh, dan anggur merah, serta akibat kebiasaan merokok. Jika perubahan warna terjadi secara signifikan dan menyebabkan perbedaan mencolok dengan warna gigi alami, maka penggantian tambalan dapat menjadi solusi untuk mempertahankan estetika gigi yang optimal.
4. Terdapat Celah di Sekitar Tambalan
Seiring waktu, tambalan dapat mengalami penyusutan atau aus sehingga menyebabkan celah kecil di antara tambalan dan struktur gigi. Celah ini bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi baru atau pembentukan karies sekunder di sekitar tambalan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memperparah kerusakan gigi dan memerlukan prosedur perawatan lebih kompleks.
Baca Juga: Tambalan Gigi Menipis, Apa yang Harus Dilakukan?
Cara Merawat Gigi Ditambal
Agar tambalan gigi bertahan dapat mencapai durasi optimal, diperlukan perawatan yang baik dan konsisten. Tambalan gigi yang dirawat dengan baik akan lebih tahan lama dan tetap berfungsi secara maksimal. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam merawat gigi yang telah ditambal:
1. Menjaga Kebersihan Mulut Secara Optimal
Menjaga kebersihan gigi dan mulut adalah kunci utama untuk mempertahankan tambalan dalam kondisi baik. Sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride untuk mencegah penumpukan plak dan menjaga kekuatan enamel. Selain itu, penggunaan benang gigi (dental floss) sangat penting untuk membersihkan sela-sela gigi, terutama di sekitar tambalan, guna mencegah terbentuknya karies sekunder.
2. Menghindari Makanan Keras dan Lengket
Makanan yang terlalu keras seperti es batu, permen keras, atau kacang dapat meningkatkan risiko tambalan retak atau terlepas akibat tekanan yang berlebihan. Sementara itu, makanan lengket seperti karamel atau permen karet bisa menempel pada tambalan dan berpotensi membuatnya longgar, terutama jika tambalan berbahan resin komposit atau glass ionomer. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi makanan yang lebih aman bagi tambalan gigi.
3. Melakukan Pemeriksaan Rutin ke Dokter Gigi
Pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali sangat penting untuk memastikan bahwa tambalan gigi masih dalam kondisi baik. Dokter gigi dapat mengevaluasi apakah tambalan mengalami keausan, retakan, atau tanda-tanda lain yang memerlukan perbaikan. Pemeriksaan rutin juga membantu mendeteksi potensi karies sekunder di sekitar tambalan sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
4. Menggunakan Mouthguard Jika Mengalami Bruxism
Bruxism atau kebiasaan menggemeretakkan gigi saat tidur dapat memberikan tekanan berlebih pada tambalan, sehingga mempercepat keausan atau bahkan membuatnya pecah. Jika Anda memiliki kebiasaan ini, penggunaan mouth guard atau pelindung gigi sangat dianjurkan untuk mengurangi dampak tekanan berlebih pada gigi yang telah ditambal.
Baca Juga: Gigi Ngilu Setelah Ditambal, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tambal Gigi Tahan Lebih Lama & Anti Ngilu di SATU Dental
Jika Anda mencari solusi berapa lama tambalan gigi bertahan dengan daya tahan lebih lama serta mengurangi risiko ngilu, SATU Dental menghadirkan inovasi terbaru dengan Teknologi Non-Invasif AquaCare. Teknologi modern ini telah tersedia di 50 cabang SATU Dental dan menawarkan pengalaman tambal gigi yang lebih nyaman, minim rasa sakit, serta hasil yang lebih kuat dan tahan lama.
AquaCare merupakan teknologi terbaru dalam dunia kedokteran gigi yang menggunakan metode air abrasion touch-free, di mana partikel mikro abrasif disemprotkan dengan tekanan udara untuk membersihkan area gigi tanpa perlu kontak langsung dengan alat bor. Teknologi ini menawarkan berbagai keunggulan, antara lain:
1. Minim Rasa Sakit dan Ngilu
Dengan metode tanpa kontak langsung, prosedur ini mengurangi gesekan dan tekanan yang biasa terjadi saat tambal gigi konvensional. Hal ini membuat pasien lebih nyaman selama perawatan, terutama bagi mereka yang memiliki gigi sensitif atau takut dengan prosedur tambal gigi biasa.
2. Hasil Tambal Gigi Lebih Tahan Lama
Persiapan permukaan gigi dengan AquaCare memungkinkan adhesi bahan tambal menjadi lebih optimal. Dengan ikatan yang lebih kuat, tambalan gigi lebih kokoh dan memiliki ketahanan lebih lama dibandingkan metode konvensional.
3. Mengurangi Risiko Sensitivitas
Metode ini tidak hanya mengurangi rasa sakit saat prosedur berlangsung, tetapi juga meminimalkan risiko sensitivitas pasca perawatan. Karena trauma pada jaringan gigi sangat berkurang, pasien cenderung tidak mengalami rasa ngilu setelah tambalan dipasang.
Dengan inovasi AquaCare di SATU Dental, pasien tidak perlu lagi merasa khawatir terhadap prosedur tambal gigi yang sering dianggap menyakitkan. Teknologi ini memastikan bahwa berapa lama tambalan gigi bertahan menjadi lebih optimal, lebih kuat, serta mengurangi ketidaknyamanan setelah prosedur selesai.
Daya tahan tambalan gigi bergantung pada jenis bahan yang digunakan dan perawatan gigi sehari-hari. Tambalan komposit resin biasanya bertahan 5-7 tahun, sementara tambalan amalgam bisa mencapai 10-15 tahun. Namun, faktor seperti kebiasaan makan, kebersihan gigi, dan tekanan saat mengunyah juga mempengaruhi ketahanan tambalan.
Jika tambalan mulai terasa longgar, berubah warna, atau menyebabkan rasa tidak nyaman, segera periksakan ke dokter gigi untuk evaluasi lebih lanjut. Di Klinik Gigi SATU Dental, Anda akan mendapatkan perawatan gigi berkualitas dengan dokter gigi spesialis berpengalaman serta diagnosa akurat dengan teknologi canggih. Kami juga menawarkan pembayaran fleksibel seperti Paylater, cicilan 0%, dan berbagai asuransi rekanan, termasuk AdMedika, AIA, AXA, Mandiri, dan lainnya.
Dapatkan diskon eksklusif untuk perawatan tambalan gigi dan nikmati layanan terbaik dengan harga terjangkau! Klik di sini untuk promo terbaru tambal gigi dan perawatan gigi lainnya. Jangan biarkan tambalan gigi yang rusak mengganggu kesehatan gigi Anda! Kunjungi SATU Dental sekarang dan dapatkan perawatan terbaik untuk senyum sehat yang tahan lama.
Artikel Lainnya yang Terkait
- Apakah Tambal Gigi Sakit? Ini Perawatannya yang Tepat
- 5 Efek Samping Tambal Gigi yang Bisa Terjadi dan Cara Menanganinya
- Perbedaan Tambal Gigi Sementara dan Permanen, Prosedur Serta Kapan Perlu Dilakukan
- 8 Pantangan Setelah Tambal Gigi Permanen, Perhatikan!
Referensi
- American Dental Association. (2022). Longevity of Dental Restorations: A Review.
- U.S. Centers for Disease Control and Prevention. (2023). Dental Restoration and Fillings Guidelines.
- Oliveira, D. C., et al. (2021). Clinical Performance of Composite vs Amalgam Fillings Over Time. Journal of Dentistry, 120, 103671.
- Ferracane, J. L. (2020). Resin-Based Dental Restorations: Properties and Longevity. Dental Materials, 36(2), 188-196.
- Opdam, N. J., et al. (2023). The Longevity of Dental Fillings: Factors Influencing Durability. International Journal of Prosthodontics, 36(4), 452-460.